Aktivis Myanmar Pastikan Tetap Berdemo Saat Junta Rayakan Hari Militer

Sabtu, 27 Maret 2021 10:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis di Myanmar memastikan akan kembali menggelar demonstrasi nasional terhadap junta militer Sabtu ini, 27 Maret 2021. Kebetulan, hari ini adalah perayaan Hari Angkatan Bersenjata di mana sangat penting bagi Militer Myanmar.

"Waktunya telah tiba lagi untuk melawan penindasan militer," kata aktivis terkemuka, Ei Thinzar Maung, dalam unggahannya di Facebook, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat, 26 Maret 2021.

Ei Thinzar Maung meminta orang-orang turun ke jalan saat perayaan Hari Angkatan Bersenjata karena gerakan protes sebelumnya, termasuk aksi mogok kerja, berhasil melumpuhkan fungsi pemerintahan. Adapun Maung cs tetap berkeyakinan perlawanan terhadap Militer Myanmar akan berhasil mendesak mereka untuk mengakhiri kudeta.

Seperti diketahui, demonstrasi-demonstrasi seperti yang direncanakan Maung membuat marah pihak berwenang. Dalam berbagai demonstrasi, personil Militer Myanmar "menertibkan" para demonstran dengan berbagai bentuk kekerasan mulai dari gas air mata, pelurut karet, hingga menembak langsung pendemo di kepala.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), kekerasan oleh Militer Myanmar telah memakan banyak korban. Kurang lebih 320 orang tewas dan 3000 telah ditangkap sejak kudeta dimulai pada 1 Februari lalu.

Advertising
Advertising

Angka tersebut berpotensi bertambah. Lewat siaran tv milik pemerintah, MRTV, Militer Myanmar memperingatkan warga untuk menghentikan perlawanan. Jika tidak, kata Myanmar, maka tidak tertutup kemungkinan akan ada yang tertembak di kepala ataupun di punggung. Sebagai catatan, 90 persen dari korban jiwa kudeta Myanmar adalah mereka yang tewas ditembak.

Untuk melindungi diri dari kekerasan, beberapa aktivis telah menemukan cara-cara kreatif untuk memprotes, termasuk berbaris saat fajar dan menggelar aksi unjuk rasa "tanpa manusia", menggunakan benda atau boneka sebagai pengganti orang.

Di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, jas putih dokter dengan semprotan pita hitam digantungkan di pintu masuk klinik sebagai simbol berkabung bagi mereka yang tewas dalam demonstrasi-demonstrasi kudeta Myanmar.

Baca juga: Dapat Sanksi dari AS dan Eropa, Militer Myanmar Salahkan Demonstran

FRISKI RIANA | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya