Militer Myanmar Bebaskan 23.314 Narapidana

Sabtu, 13 Februari 2021 14:20 WIB

Pendemo yang memprotes aksi kudeta militer di Myanmar membawa poster bertuliskan "Saya benci kudeta militer melebihi klub sepakbola Manchester United." Sejumlah poster unik terlihat dalam aksi damai tersebut. 9GAG.com

TEMPO.CO, - Junta baru Myanmar yang berkuasa membebaskan 23.314 tahanan pada Jumat di tengah demonstrasi menolak kudeta militer masuk hari ketujuh. Namun tahanan politik seperti Aung San Suu Kyi dan pejabat lain tetap ditahan.

Jenderal Min Aung Hlaing dalam sebuah pernyataan mengatakan pembebasan ini dalam rangka memperingati Hari Serikat. Namun tidak jelas tahanan dengan pelanggaran hukum apa yang dibebaskan.

"(Amnesti ini) Bagian dari upaya membangun negara demokratis dengan disiplin," kata Min Aung Hlaing dikutip dari CNN, Sabtu, 13 Februari 2021.

Advertising
Advertising

Selain pembebasan, narapidana yang menjalani hukuman atas kejahatan yang dilakukan sebelum 31 Januari 2021, untuk pelanggaran apa pun juga akan dikurangi hukumannya, menurut pernyataan militer.

Sebelumnya, militer Myanmar mengkudeta pemerintahan sipil dengan menangkap dan menahan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi, dan pejabat penting lain pada 1 Februari. Militer berdalih pemilu 2020 yang memberi Suu Kyi dan partainya, NLD, kemenangan telak sarat akan kecurangan.

Menanggapi kudeta militer ini, ribuan warga Myanmar dari berbagai kalangan turun ke jalan untuk berunjuk rasa dan mendesak pembebasan Suu Kyi sejak Sabtu pekan lalu. Protes terjadi di kota-kota di seluruh negeri. Video dan siaran langsung yang diposting online menunjukkan beberapa kelompok berbaris di kota terbesar Yangon, termasuk pekerja medis dan penggemar sepak bola.

Demonstrasi besar juga terjadi di kedutaan besar Amerika Serikat, Cina, dan Inggris di Yangon.

Demonstrasi di Myanmar sejauh ini sebagian besar berlangsung damai. Namun polisi beberapa kali menggunakan meriam air untuk melawan pengunjuk rasa. Polisi juga menghadapi tuduhan bahwa mereka telah menggunakan peluru tajam.

Baca juga: Kudeta Myanmar Mempersatukan Kelompok Etnis yang Bertentangan

Sumber:

CNN

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya