Unjuk Rasa di Myanmar Bentrok, Polisi Diduga Gunakan Peluru Tajam

Sabtu, 13 Februari 2021 15:00 WIB

Polisi menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang melakukan unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021.[REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu demonstran pendukung Aung San Suu Kyi pada Jumat, 12 Februari 2021, bentrok dengan aparat kepolisian. Unjuk rasa pro-demokrasi itu bertolak-belakang dengan seruan militer Junta yang meminta pertemuan massal dihentikan.

HAM PBB menyebutkan ada lebih dari 350 orang termasuk pejabat pemerintah, aktivis dan biksu, ditahan sejak kudeta militer terjadi pada 1 Februari 2021. Beberapa dari mereka yang ditahan menghadapi tuntutan pidana yang kurang jelas.

Pendemo yang memprotes aksi kudeta militer di Myanmar membawa poster bertuliskan "Saya benci kudeta militer melebihi klub sepakbola Manchester United." Sejumlah poster unik terlihat dalam aksi damai tersebut. 9GAG.com

Baca juga: Kudeta Myanmar Mempersatukan Kelompok Etnis yang Bertentangan

Advertising
Advertising

Utusan khusus PBB untuk urusan HAM di Myanmar, Thomas Andrews, mendesak Dewan Keamanan PBB agar mempertimbangkan menjatuhkan sejumlah sanksi dan embargo senjata ke negara yang dulu bernama Burma itu.

Investigator HAM PBB di Myanmar mengatakan pada sesi khusus Dewan HAM di Jenewa bahwa ada sejumlah laporan yang masih terus masuk, yang memperlihatkan bukti foto kalau aparat menggunakan amunisi (peluru tajam) dalam menghadapi demonstran. Hal tersebut bertentangan dengan undang-undang internasional.

Myint Thu, Duta Besar Myanmar untuk PBB di Jenewa, mengatakan negaranya tidak ingin menghentikan transisi demokrasi yang baru lahir ini di Myanmar. Myanmar akan melanjutkan setiap kerja sama internasionalnya.

Sebelumnya unjuk rasa pada Jumat, 12 Februari 2021 berjalan damai. Itu menjadi unjuk rasa terbesar sejauh ini di Myanmar, yang terjadi sehari setelah Washington menjatuhkan sanksi kepada beberapa jenderal yang memimpin kudeta.

Sumber di Palang Merah Myanmar mengatakan tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka ketika aparat kepolisian melepaskan peluru karet untuk membubarkan sekitar 10 ribu demonstran di Kota Mawlamyine.

Rekaman video yang dipublikasikan oleh Radio Free Asia memperlihatkan aparat kepolisian menyerang pengunjuk rasa, ada pula yang menarik seorang demonstran dan memukul kepalanya. Ricuh ini dipicu oleh demonstran yang lebih dulu melempar batu ke aparat kepolisian, yang dibalas dengan tembakan.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

11 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya