Negara Barat Kecam Vonis Tiga Tahun Alexei Navalny, Ini Respon Rusia

Rabu, 3 Februari 2021 11:35 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri malam misa Natal Ortodoks di Gereja Saint Nikolai di Pulau Lipno di delta Sungai Msta di luar Veliky Novgorod, Rusia 6 Januari 2021. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia tidak terpengaruh desakan-desakan negara barat untuk membebaskan oposisi pemerintah dan aktivis anti-korupsi Alexei Navalny. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rusia menyebut desakan-desakan yang ada tidak realistis.

"Tidak perlu juga ikut campur urusan internal negara lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Rabu, 3 Februari 2021.

Zakharova menyarankan negara-negara barat untuk sebaiknya memikirkan urusan internal masing-masing. Pemerintah Rusia, kata ia, akan tetap dengan sikapnya soal Alexei Navalny.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang disebut Alexei Navalny "takut dan benci" terhadap dirinya, belum berkomentar untuk saat ini. Terakhir kali berkomentar, Putin lebih menekankan pada aksi unjuk rasa pro Navalny.

Putin mengatakan dalam kesempatan tersebut bahwa dirinya tidak menentang kebebasan berpendapat, tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya. Namun, dirinya juga tidak bisa membiarkan aksi unjuk rasa ilegal tidak diatur.

Jika unjuk rasa pro Navalny tidak diatur, Putin khawatir aksi yang ada kian tak terkendali. Ia kemudian menyamakan akibatnya seperti kejatuhan Uni Soviet di tahun 90an.

Baca juga: Negara-negara Barat Kecam Vonis 3 Tahun Alexei Navalny

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva


Diberitakan sebelumnya, Navalny divonis penjara 3,5 tahun oleh Pengadilan Rusia di hari Selasa, 2 Februari 2021. Ia dianggap telah melanggar penangguhan penahanan. Adapun kasus penangguhan penahanan yang menjerat Navalny berkaitan dengan kasus penipuan dan pencucian uang di tahun 2014.

Alexei Navalny menganggap kasus tersebut memiliki nuansa politis karena Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa telah menyatakan vonisnya tidak berkuatan hukum. Namun, hal itu tidak mengubah sikap Rusia untuk mempersekusinya. Atas putusan kemarin, Navalny mengajukan banding.

Negara-negara Barat, seperti Amerika, Inggris, dan Prancis, membela Alexei Navalny dalam kasus ini. Mereka menganggap vonsi yang ia terima jahat dan tidak adil. Mereka meminta Navalny dibebaskan tanpa syarat, berikut para pengunjuk rasa pendukungnya yang ditangkapi dua pekan terakhir.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-west-reaction/russia-rejects-western-calls-to-free-navalny-as-divorced-from-reality-ria-idUSKBN2A22M9?il=0

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

19 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya