Menteri Energi Israel Klaim Iran Bisa Buat Satu Senjata Nuklir dalam 6 Bulan

Selasa, 2 Februari 2021 07:00 WIB

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Israel pada Selasa mengatakan Iran hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk menghasilkan material fisil yang cukup untuk satu senjata nuklir.

Prediksi enam bulan dari Israel hampir setengah waktu lebih cepat dari prediksi pemerintahan Joe Biden.

Israel khawatir dengan niat pemerintahan Biden untuk bergabung kembali perjanjian nuklir Iran 2015 dan telah lama menentang kesepakatan tersebut. Pemerintahan Biden berpendapat bahwa penarikan pemerintahan Trump sebelumnya dari kesepakatan tersebut menjadi bumerang dengan mendorong Iran untuk meninggalkan pembatasan pada kegiatan nuklir.

Baca juga: Iran Melanjutkan Pengayaan Uranium Hingga 20 Persen, Langgar Pakta Nuklir 2015

Berbicara bulan lalu sehari sebelum ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa apa yang disebut "waktu breakout", di mana Iran mungkin meningkatkan pengayaan uranium untuk bahan bakar bom nuklir, telah berlangsung lebih dari setahun (berdasarkan kesepakatan) menjadi sekitar tiga atau empat bulan. Dia mengatakan komentarnya berdasarkan pada informasi dalam pelaporan publik.

Advertising
Advertising

Tetapi Menteri Energi Israel Yuval Steinitz, dalam sebuah wawancara radio, mengatakan pemerintahan Trump sangat merusak proyek nuklir Iran dan seluruh kekuatan yang dibangun.

"Dalam hal pengayaan, mereka (Iran) berada dalam situasi pecah dalam waktu sekitar setengah tahun jika mereka melakukan semua yang diperlukan," katanya kepada radio Israel, Kan, dikutip dari Reuters, 2 Januari 2021.

"Adapun persenjataan nuklir, jangkauannya sekitar satu atau dua tahun," papar Yuval.

Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz. [timesofisrael.com]

Iran, yang menyangkal membangun persenjataan nuklir, baru-baru ini mempercepat pelanggaran kesepakatan nuklir, yang mulai dilanggar pada 2019 sebagai tanggapan atas penarikan AS dan penerapan kembali sanksi.

Perkiraan kuartalan terakhir oleh pengawas nuklir PBB pada November menunjukkan bahwa stok uranium yang diperkaya Iran telah meningkat menjadi 2,4 ton, lebih dari 10 kali jumlah yang diizinkan berdasarkan kesepakatan, tetapi masih sebagian kecil dari delapan ton yang dimiliki Iran sebelumnya.

Sejak itu Iran telah mulai memperkaya uranium ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi, kembali ke 20% yang dicapai sebelum kesepakatan dari maksimum sebelumnya 4,5%. Perjanjian nukli Iran 2015 menetapkan batas 3,67%, jauh di bawah 90% tingkat senjata nuklir.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-iran-usa-nuclear-israel/israel-sees-6-month-iran-nuclear-breakout-longer-than-blinken-projection-idUSKBN2A20ZY?il=0

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

50 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

17 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

23 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

23 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya