Joe Biden Dikabarkan Minta Vladimir Putin Bebaskan Alexei Navalny

Sabtu, 30 Januari 2021 07:00 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika turut serta dalam kasus kritikus anti pemerintah Rusia, Alexei Navalny. Dikabarkan oleh kantor berita Reuters, Presiden Amerika Joe Biden telah mengontak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memintanya membebaskan Navalny.

"Hal tersebut (pembebasan Alexei Navalny) disinggung dalam percakapan telepon (dengan Putin) pekan ini," ujarr juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Jumat, 29 Januari 2021.

Psaki tidak menjelaskan secara detil apa saja yang dibahas Biden dan Putin soal Navalny. Ia hanya mengatakan bahwa percakapan telepon tersebut membahas sejumlah isu mulai dari kedaulatan Ukraina hingga peretasan SolarWind oleh peretas yang diduga asal Rusia.

"Presiden Joe Biden menyampaikan secara tegas kekhawatiran-kekhawatirannya soal tindakan pemerintah Rusia," ujar Psaki melengkapi.

Baca juga: Pengadilan Rusia Tak Perbolehkan Alexei Navalny Tinggalkan Penjara

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 September 2019. Navalny juga dikenal aktif di sosial media. Mayoritas pengikutnya merupakan kalangan muda, yang meledek kelompok mapan dan setia kepada Putin. Dia memiliki cara untuk mendapatkan informasi soal perusahaan dan kinerja keuangan yaitu menjadi pemegang saham minoritas. REUTERS/Shamil Zhumatov


Sebagaimana diketahui, Alexei Navalny adalah kritikus anti-Kremlin yang nyaris mati diracun dengan Novichok tahun lalu. Ia diduga hendak dibunuh karena berlawanan dengan Pemerintah Rusia. Meski sempat sekarat karena percobaan pembunuhan itu, Navalny selamat dan memutuskan pulang ke Rusia usai penyembuhannya usai.

Tak lama setelah ia pulang ke Rusia pada 17 Januari 2021 kemarin, ia langsung ditangkap. Saat itu, ia baru saja kembali dari Berlin, Jerman di mana ia dirawat.

Menurut aparat penegak hukum Rusia, Alexei Navalny ditangkap karena melanggar aturan penangguhan hukuman terkait kasus penipuan di tahun 2014. Alexei Navalny mengklaim dirinya tidak memiliki urusan lagi dengan kasus tersebut, namun aparat penegak hukum berkeyakinan Alexei Navalny tetap harus menjalani penahanan.

Tak lama setelah penangkapan itu, aparat penegak hukum memutuskan untuk menahan Navalny selama 30 hari. Hal ini yang diprotes Navalny dan kemudian memicu unjuk rasa besar-besaran dari para pendukungnya pekan lalu.

Vladimir Putin mengatakan bahwa unjuk rasa terkait Alexei Navalny bersifat ilegal dan berbahaya. Jika tidak ditindak tegas, kata ia, unjuk rasa itu bisa semakin liar dan menyerupai jatuhnya Uni Soviet pada 1990an.

Baca juga: Kakak Alexei Navalny Ditahan Polisi Rusia

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-russia-usa-biden/white-house-says-biden-in-call-with-russias-putin-called-for-navalny-release-idUSKBN29Y25U?il=0

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

7 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya