Proses Pemakzulan Donald Trump Resmi Dimulai Senin Ini

Senin, 25 Januari 2021 20:31 WIB

Gestur Donald Trump dan ibu negara Melania Trump saat meninggalkan Gedung Putih, menjelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden, di Washington, AS, 20 Januari 2021. Trump memutuskan tidak hadir dalam pelantikan Joe Biden. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Karir politik mantan Presiden Amerika Donald Trump ke depannya ditentukan proses hukum yang dimulai hari ini. Sesuai jadwal, Parlemen Amerika secara resmi memperkarakan Donald Trump hari ini atas kerusuhan US Capitol yang terjadi pada 6 Februari lalu. Ancaman hukumannya adalah pemakzulan.

Jika sidang menetapkan Donald Trump dimakzulkan, maka ia harus mengubur impiannya untuk kembali maju di Pilpres Amerika. Konstitusi Amerika menyatakan, salah satu cara untuk menghukum pejabat yang dimakzulkan adalah diskualifikasi untuk memegang dan menikmati jabatan kehormatan, kepercayaan, atau keuntungan apapun di bawah Amerika.

Dikutip dari Reuters, Senin, 25 Januari 2021, ada sembilan jaksa penuntut dalam persidangan pemakzulan Trump. Kesembilannya berasal dari Demokrat dan merekalah yang akan membawa berkas Pemakzulan Trump ke Senat Amerika.

Meski berkas diserahkan hari ini, sidang masih akan digelar dua pekan lagi. Paling cepat pada tanggal 8 Februari. Dengan kata lain, Donald Trump masih memiliki dua pekan untuk menyiapkan pembelaannya atas kerusuhan US Capitol. Donald Trump disebut menghasut pendukungnya untuk menyerang US Capitol saat hasil Pilpres Amerika hendak disahkan.

Donald Trump kemungkinan akan berdebat di persidangan bahwa pernyataannya adalah kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh Amendemen Pertama Konstitusi. Ia akan berdalih ajakan kepada pendukungnya untuk "melawan" bukan hasutan untuk kekerasan.

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton


Baca juga:
Pesan Donald Trump di Hari Pelantikan Joe Biden: Kami Akan Kembali


Situasi Senat kali ini berbeda dibanding ketika Donald Trump dimakzulkan untuk pertama kalinya. Posisi Demokrat sekarang sebagai mayoritas sederhana yaitu 50 + 1 dengan Wakil Presiden Kamala Harris. Pada pemakzulan sebelumnya, posisi Republikan unggul yang memudahkan Donald Trump bertahan dari tuduhan penyalahgunaan wewenang untuk memaksa pemerintah Ukraina memata-matai Joe biden.

Pihak Republikan, sejauh ini, terpecah soal pemakzulan Trump. Kepala Senat Minoritas Mitch McConnell, misalnya, menyebut Donald Trump dengan sengaja memicu kerusuhan US Capitol. Senator Republikan Mitt Romney menyatakan hal senada bahwa sidang pengesahan hasil Pilpres Amerik tertunda akibat ulah Trump.

"Saya yakin bahwa apa yang dituduhkan dan apa yang kita lihat, di mana memicu penyerangan, adalah tindak pidana dengan ancaman hukuman pemakzulan. Jika tidak, lalu apa lagi?" ujar Romney.

Ada juga yang mendukung Donald Trump dan menyebut pemakzulan setelah administrasi berganti buang-buang waktu. Salah satu yang menyebut begitu adalah Senator Marco Rubio. Ia menyebut pemakzulan Trump bodoh.

"Sudah ada api yang membara di negeri ini dan langkah (pemakzulan) ini seperti menyiram bensin ke api itu," ujar Marco Rubio soal pemakzulan Donald Trump.

Baca juga: Donald Trump Terancam Dilarang Nyapres Jika Bersalah dalam Sidang Pemakzulan

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-trump-impeachment/u-s-house-to-bring-trump-incitement-charge-to-senate-launching-second-impeachment-trial-idUSKBN29U13G

Berita terkait

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

3 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

19 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

23 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya