Varian Baru Covid-19, Ilmuwan Sarankan Prancis Lockdown Lagi

Senin, 25 Januari 2021 11:30 WIB

Orang-orang yang memakai masker berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Prancis, 22 Januari 2021. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]

TEMPO.CO, Jakarta - Jean-François Delfraissy, Kepala Dewan Ilmuwan Prancis menyebut Prancis mungkin harus melakukan lockdown yang ketiga kalinya karena kekhawatiran penyebaran varian baru Covid-19. Lockdown disarankan dilakukan pada Februari 2021 saat masuk libur sekolah.

Sekolah di Prancis akan libur selama dua pekan pada Februari 2021, namun bisa dibilang sepanjang Februari 2021 adalah masa rawan karena masa libur sekolah di tiga zona di Prancis jatuhnya berbeda-beda. Libur paling awal dimulai pada 6 Februari 2021.

“Kita mungkin perlu menuju ke sebuah pengekangan (lockdown). Apakah pembatasan itu nantinya sangat ketat seperti yang diberlakukan pada Maret 2020 atau sedikit lebih longgar seperti pada November 2020, itu sebuah keputusan politik,” kata Delfraissy.

Advertising
Advertising

Petugas medis berada diluar gerbong khusus untuk merawat pasien positif virus corona atau Covid-19 yang dirawat dalam kereta cepat TGV di Strasbourg, Prancis, 3 Maret 2020. Patrick Hertzog/Pool via REUTERS

Rencananya, Pemerintah Prancis akan melakukan rapat pada Rabu, 27 Januari 2021 untuk memutuskan apakah perlu diambil kebijakan tambahan atau tidak. Delfraissy mengatakan jika aturan tidak diperketat, maka masyarakat Prancis mungkin akan menghadapi situasi yang sulit mulai pertengahan Maret nanti.

Menurut Delfraissy, akan sangat baik memberlakukan lockdown bersamaan dengan libur sekolah dan memperpanjangnya setidaknya seminggu.

Sebelumnya pada 16 Januari 2021, Prancis telah memberlakukan jam malam mulai jam 18.00 selama dua pekan. Langkah itu dilakukan demi memperlambat penyebaran wabah virus corona. Namun sejak jam malam selesai diberlakukan, rata-rata kasus baru Covid-19 naik dari 18 ribu kasus baru per hari menjadi lebih dari 20 ribu kasus.

Delfraissy mengatakan adanya varian baru Covid-19 yang lebih mudah menulai dari Inggris, Afrika Selatan, Brazil dan California, yang benar-benar mengubah situasi pandemi dalam tiga pekan terakhir.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france-lockdown/france-probably-needs-new-lockdown-as-early-as-february-top-adviser-idUSKBN29T0NE

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

9 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

15 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

30 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

33 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya