Anggota Garda Nasional berjaga di dekat gedung Capitol AS, saat Dewan Perwakilan Rakyat berdebat untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump seminggu setelah para pendukungnya menyerbu gedung Capitol di Washington, AS, 13 Januari 2021. [REUTERS / Brandon Bell]
TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan berlapis oleh Biro Investigasi Federal Amerika (FBI) berujung pada pembebastugasan dua personil Garda Nasional dari kewajiban mengawal pelantikan Joe Biden. Keduanya diyakini memiliki hubungan dengan kelompok ekstrimis yang dikhawatirkan pemerintah bakal mengganggu pelantikan hari ini.
Pejabat Kementerian Pertahanan, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kabar tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara detil sejauh apa hubungan kedua personil terkait dengan kelompok ekstrimis. Sementara itu, Garda Nasional, tidak mau memberikan keterangan.
"Untuk keamanan operasional, kami tidak mendiskusikan proses ataupun hasil dari proses pemeriksaan terhadap personil militer yang mengawal jalannya pelantikan," ujar pernyataan Garda Nasional, Selasa, 19 Januari 2021.
Pencopotan ini berbeda dengan pernyataan pelaksana tugas Menteri Pertahanan Christopher Miller pada Senin kemarin. Saat itu, ia menyatakan bahwa tidak ada intelijen yang mengindikasikan keberadaan penyusup dalam persiapan pelantikan Joe Biden. Namun, ia tidak menutup kemungkinan situasinya berubah.
"Seperti penjagaan event besar pada umumnya, Kementerian Pertahanan akan menyeleksi personil (yang berjaga) di Washington DC. Meski kami tidak ada intelijen yang mengindikasikan ancaman internal, kami tidak akan setengah-setengah manjaga ibu kota," ujar Miller Senin kemarin.
Anggota Garda Nasional beristirahat sebelum Demokrat mulai memperdebatkan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol AS, di Washington, 13 Januari 2021. REUTERS/Joshua Roberts
Seperti diberitakan sebelumnya, Garda Nasional melibatkan FBI dalam pemilihan 25 ribu personil yang menjaga pelantikan Joe Biden hari ini. Mereka khawatir proses pemeriksaan yang telah dilakukan tidak cukup untuk mengidentifikasi ancaman internal. Harapannya, pemeriksaan berlapis oleh FBI bisa memberikan jaminan keamanan.
Garda Nasional pantas khawatir. Investigasi FBI terhadap kerusuhan US Capitol menemukan keterlibatan personil militer. Mengingat ada puluhan ribu personil yang berjaga di kompleks pelantikan, penting untuk memastikan tidak ada penyusup atau provokator yang bisa memicu kerusuhan serupa.
Sejauh ini, figur-figur militer yang disebut ikut terlibat kerusuhan US Capitol baru personil cadangan saja. Prajurit aktif belum ada.
Salah satu prajurit cadangan yang dijadikan tersangka bernama Timothy Hale-Cusanelli. Ia adalah prajurit cadangan yang berasal dari Colts Neck, New Jersey. Menurut berkas perkaranya, ia disebut sebagai seorang pemuja supremasi putih serta provokator dalam kerusuhan US Capitol yang mengganggu pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
5 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah