Diduga Ekstrimis, Dua Personil Militer Batal Kawal Pelantikan Joe Biden

Rabu, 20 Januari 2021 08:00 WIB

Anggota Garda Nasional berjaga di dekat gedung Capitol AS, saat Dewan Perwakilan Rakyat berdebat untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump seminggu setelah para pendukungnya menyerbu gedung Capitol di Washington, AS, 13 Januari 2021. [REUTERS / Brandon Bell]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan berlapis oleh Biro Investigasi Federal Amerika (FBI) berujung pada pembebastugasan dua personil Garda Nasional dari kewajiban mengawal pelantikan Joe Biden. Keduanya diyakini memiliki hubungan dengan kelompok ekstrimis yang dikhawatirkan pemerintah bakal mengganggu pelantikan hari ini.

Pejabat Kementerian Pertahanan, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kabar tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara detil sejauh apa hubungan kedua personil terkait dengan kelompok ekstrimis. Sementara itu, Garda Nasional, tidak mau memberikan keterangan.

"Untuk keamanan operasional, kami tidak mendiskusikan proses ataupun hasil dari proses pemeriksaan terhadap personil militer yang mengawal jalannya pelantikan," ujar pernyataan Garda Nasional, Selasa, 19 Januari 2021.

Pencopotan ini berbeda dengan pernyataan pelaksana tugas Menteri Pertahanan Christopher Miller pada Senin kemarin. Saat itu, ia menyatakan bahwa tidak ada intelijen yang mengindikasikan keberadaan penyusup dalam persiapan pelantikan Joe Biden. Namun, ia tidak menutup kemungkinan situasinya berubah.

"Seperti penjagaan event besar pada umumnya, Kementerian Pertahanan akan menyeleksi personil (yang berjaga) di Washington DC. Meski kami tidak ada intelijen yang mengindikasikan ancaman internal, kami tidak akan setengah-setengah manjaga ibu kota," ujar Miller Senin kemarin.


Anggota Garda Nasional beristirahat sebelum Demokrat mulai memperdebatkan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol AS, di Washington, 13 Januari 2021. REUTERS/Joshua Roberts


Seperti diberitakan sebelumnya, Garda Nasional melibatkan FBI dalam pemilihan 25 ribu personil yang menjaga pelantikan Joe Biden hari ini. Mereka khawatir proses pemeriksaan yang telah dilakukan tidak cukup untuk mengidentifikasi ancaman internal. Harapannya, pemeriksaan berlapis oleh FBI bisa memberikan jaminan keamanan.

Garda Nasional pantas khawatir. Investigasi FBI terhadap kerusuhan US Capitol menemukan keterlibatan personil militer. Mengingat ada puluhan ribu personil yang berjaga di kompleks pelantikan, penting untuk memastikan tidak ada penyusup atau provokator yang bisa memicu kerusuhan serupa.

Sejauh ini, figur-figur militer yang disebut ikut terlibat kerusuhan US Capitol baru personil cadangan saja. Prajurit aktif belum ada.

Salah satu prajurit cadangan yang dijadikan tersangka bernama Timothy Hale-Cusanelli. Ia adalah prajurit cadangan yang berasal dari Colts Neck, New Jersey. Menurut berkas perkaranya, ia disebut sebagai seorang pemuja supremasi putih serta provokator dalam kerusuhan US Capitol yang mengganggu pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika.

Baca juga: Khawatir Ada Penyusup, FBI Periksa Personil Militer Penjaga Pelantikan Joe Biden

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/19/politics/national-guard-removed-inauguration-duty/index.html

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

8 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

9 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya