Rusia Minta Negara-negara Barat Jangan Ikut Campur Urusan Alexei Navalny

Senin, 18 Januari 2021 21:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan kritkus Pemerintah Rusia, Alexei Navalny, memunculkan desakan dari negara-negara Barat. Mereka meminta Rusia untuk segera membebaskan kritikus yang sempat nyaris tewas diracun itu. Namun, Rusia bergeming dan meminta negara-negara barat untuk tidak ikut campur urusan mereka dengan Alexei Navalny.

"Jangan mencoba mencampuri urusan di negara lain dan urus lah masalah di negeri mu sendiri," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dikutip dari Reuters, Senin, 18 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny ditangkap tak lama setelah ia tiba di Moscow pada Ahad kemarin, 17 Januari. Ketika hendak melewati pagar pemeriksaan passport, empat aparat penegak hukum langsung menangkapnya untuk dibawa ke kantor polisi. Aparat penegak hukum menjelaskan, mereka menangkap Alexei Navalny atas dugaan pelanggaran aturan penangguhan penahanan terkait kasus penipuan yang pernah menjeratnya.

Sekarang, Alexei Navalny tengah berada di kantor Kepolisian Moscow. Di sana, ia diperiksa atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya. Alexei Navalny mengklaim dirinya tidak lagi memiliki urusan dengan kasus tersebut, namun aparat penegak hukum berkeyakinan sebaliknya. Menurut mereka, Alexei Navalny tetap harus menjalani penahanan yang durasinya 3,5 tahun.

"Jaksa pengacara negara menginginkan dia untuk ditahan dulu selama 30 hari," ujar Ivan Zhdanov, kepala lembaga anti-korupsi bentukan Alexei Navalny. Alexei Navalny menyebut proses hukum yang ia jalani sekarang adalah bentuk kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan hukum.

Di negara-negara lain, muncul desakan agar Uni Eropa kembali menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Beberapa di antaranya datang dari Lithuania, Latvia, Estonia, Jerman, Prancis, dan Italia.

Uni Eropa belum menentukan kira-kira sanksi seperti apa yang akan dijatuhkan ke Rusia. Namun, proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream 2, berpotensi menjadi target. Proyek senilai US$11,6 miliar itu bisa dihentikan sebagai sanksi terhadap Rusia.

"Kami merasa terganggu dengan penangkapannya dan kami minta kasusnya diproses secara adil berdasarkan hukum yang berlaku," ujar Kantor Hak Asasi Manusia PBB menambahkan desakan ke Rusia.

Advertising
Advertising

Sebagai catatan, kepulangan Alexei Navalny ke Rusia kemarin adalah yang pertama kalinya sejak ia nyaris tewas diracun dengan Novichok tahun lalu. Alexei Navalny sempat dirawat di Jerman selama beberapa bulan, namun ia menegaskan bahwa dirinya tak ingin menetap di sana.

Baca juga: Tiba di Rusia, Alexei Navalny Langsung Ditahan

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny/west-tells-russia-to-free-kremlin-critic-alexei-navalny-moscow-pushes-back-idUSKBN29N0PE?il=0


Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

15 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya