Aparat Federal: Ekstremis Berpotensi Menyerang Pelantikan Joe Biden

Kamis, 14 Januari 2021 17:30 WIB

Sejumlah anggota Pengawal Nasional Distrik Colombia berjaga di depan gedung Capitol pasca kerusuhan, di Washington, AS, 7 Januari 2021. Dalam kerusuhan yang terjadi pada Rabu (6/1) lalu di gedung Capitol dilaporkan empat orang tewas dan puluhan orang terluka. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Aparat penegak hukum federal memperingatkan warga Amerika, terutama yang berdomisili di Washington DC, bahwa peristiwa serupa kerusuhan US Capitol berpotensi terulang. Menurut mereka, kerusuhan US Capitol bisa menjadi motivator untuk kelompok kebencian atau ekstremis untuk melakukan hal serupa pada pelantikan Joe Biden nanti, 20 Januari 2021.

Dikutip dari CNN, berbagai lembaga penegak hukum federal telah mengeluarkan buletin dan panggilan ke berbagai aparat di daerah soal potensi tersebut. Mereka mengharapkan bantuan untuk mengamankan pelantikan Joe Biden yang kabarnya akan dijaga 20 ribu tentara.

"Kerusuhan yang terjadi di gedung US Capitol sangat mungkin merupakan bagian dari trend di mana ekstremis memanfaatkan unjuk rasa, demonstrasi, atau perkumpulan legal lainnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kejahatan," ujar buletin intelijen yang dibagikan kepada para lembaga penegak hukum, Kamis, 14 Januari 2021.

Buletin intelijen itu menambahkan bahwa bentuk gangguan yang bisa terjadi pada pelantikan Joe Biden beragam. Beberapa di antaranya mulai dari memusatkan serangan perhatian pada institusi pemerintah, menganggu kelompok minoritas, atau memprovokasi sesama ekstremis lewat teori-teori konspirasi.

Situasi tersebut, menurut buletin intelijen, bisa kian parah apabila aparat tidak hati-hati dalam menindak mereka. Salah satu contohnya, jika aparat menggunakan senjata api secara serampangan, maka hal itu malah akan mendorong kelompok ekstremis untuk bertindak kian brutal pada pelantikan Joe Biden nanti.

"Sejak kerusuhan US Capitol, retorika online terus bertambah dengan beberapa di antaranya menyinggung tindakan semena-mena soal penembakan terhadap salah satu pengunjuk rasa oleh polisi," ujar buletin intelijen.

Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump memegang poster "Don Wayne" di dekat Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu, 6 Januari 2021. Hannah Gaber/USA TODAY via REUTERS

Secara terpisah, biro Investigasi Federal Amerika, FBI, menyampaikan bahwa mereka sudah bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan buruk, baik sebelum atau sesudah pelantikan Joe Biden. Bahkan, mereka sudah berkoordinasi dengan berbagai lembaga pemerintahan untuk memberi gambaran soal ancaman-ancaman yang potensial muncul.

FBI enggan memberikan gambaran detil soal ancaman-ancaman yang ada. Namun, menurut salah seorang sumber, yang enggan disebutkan namanya, FBI telah menerima laporan bahwa akan ada "demonstrasi damai bersenjata" pada 17 Januari 2021.

Baca juga: Trumpisme Membekas Setelah Kepergian Donald Trump

Pengawal Presiden Amerika (Secret Service) menyatakan hal senada dalam laporan intelijennya. Dikutip dari CNN, mereka mendapatkan laporan bahwa puluhan demonstrasi akan digelar pada hari pelantikan Joe Biden meski sebagian besar akan digelar online. Namun, mereka tidak bisa memberikan keterangan soal seberapa akurat laporan itu karena berbagai platform media sosial sudah membatasi segala konten yang berkaitan dengan kegiatan ekstrem pasca kerusuhan US Capitol.

"Upaya media sosial untuk memblokir akun mereka yang terlibat penyebaran disinformasi secara tidak langsung telah mengganggu kemampuan untuk menganalisis kegiatan-kegiatan protes di hari inagurasi," ujar laporan Secret Service.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/13/politics/us-government-prepares-for-extremists/index.html

Advertising
Advertising

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya