Rilis Video Baru, Donald Trump Tidak Singgung Pemakzulannya

Kamis, 14 Januari 2021 09:55 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat akan berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Joe Biden hanya membutuhkan enam suara lagi untuk meraih 270 suara elektoral. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa akses ke media sosial Twitter, Presiden Donald Trump tak lagi bisa mengunggah tweet untuk merespon keputusan pemakzulannya . Sebagai gantinya, ia merilis sebuah video yang meminta warga Amerika, terutama pendukungnya, untuk tetap tenang dan tidak memicu kerusuhan. Anehnya, ia tak sekalipun menyinggung pemakzulannya.

"Pendukung sejati saya tidak mendukung kekerasan politik. Pendukung sejati saya juga akan selalu menghormati aparat penegak hukum dan Bendera Amerika," ujar Donald Trump pada videonya yang dirilis ke publik pada Rabu kemarin, waktu setempat, 13 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, Parlemen Amerika sepakat untuk memakzulkan Presiden Amerika Donald Trump pada Rabu kemarin. Pemakzulan Trump dicapai usai voting memenangkan kubu pro pemakzulan dengan perolehan 232 melawan 197.



Pemakzulan Donald Trump tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan US Capitol. Dalam peristiwa yang menewaskan 6 orang itu, Donald Trump dianggap ikut bertanggung jawab. Alasannya, sebelum kerusuhan terjadi, Donald Trump sempat meminta para pendukungnya bergerak ke US Capitol dan melawan pengesahan hasil Pilpres Amerika di sana.

Donald Trump, pada hari Rabu kemarin, mengklaim tidak bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Ia bahkan mengatakan upaya pemakzulannya bisa menimbulkan kemarahan besar dari para pendukungnya. Walau begitu, Donald Trump menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan kekerasan.

Pada video terbarunya, hal itu ia tegaskan ulang. Donald Trump meminta para pendukungnya untuk tidak mencari gara-gara. Dalam situasi sekarang, kata Donald Trump, apa yang sebaiknya dilakukan pendukungnya adalah meredakan ketegangan, menjaga keamanan, dan mempromosikan damai di Amerika.

"Jangan sampai ada kekerasan, pelanggaran hukum, ataupun vandalisme," ujarnya.

Terakhir, Donald Trump memberikan tanggapannya soal banyaknya kabar pendukungnya diperkarakan ataupun dimasukkan ke daftar hitam. Ia memandangnya sebagai pelanggaran kebebasan berpendapat.

"Upaya untuk menyensor, menghapus, ataupun memasukkan warga kita ke daftar hitam adalah langkah yang salah dan berbahaya," ujarnya.

Secara keseluruhan, respon Donald Trump kali lebih kalem dibanding biasanya. Hal itu juga kontras dengan situasi pemakzulan pertamanya. Saat itu, yang terjadi di tahun 2020, Donald Trump menggunakan momen pemakzulan untuk menggelar kampanye mendukung dirinya.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/13/politics/donald-trump-impeachment/index.html

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

4 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

4 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

5 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

9 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

10 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

11 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

11 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

12 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

14 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

18 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya