Parlemen Amerika Sepakat Dorong Pemakzulan Donald Trump

Kamis, 14 Januari 2021 08:01 WIB

Refleksi Presiden AS Donald Trump usai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Brady Press Briefing Room di Gedung Putih di Washington, AS, 5 November 2020. Hingga berita ini ditulis, Joe Biden masih memimpin dalam perolehan suara sementara dengan 264 suara elektoral, mengungguli Trump yang meraup 214 suara. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Amerika, pada Rabu kemarin waktu setempat, sepakat untuk memakzulkan Presiden Amerika Donald Trump. Hal itu dicapai usai voting memenangkan kubu pro pemakzulan dengan perolehan 232 melawan 197. Dengan keputusan tersebut, Donald Trump menjadi Presiden Amerika pertama yang dua kali menghadapi upaya pemakzulan.

"Hari ini, melalui langkah bipartisan, Parlemen membuktikan bahwa tidak ada siapapun yang tidak tersentuh hukum, tak terkecuali Presiden Amerika sekalipun," ujar ketua Parlemen Amerika, Nancy Pelosi, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 14 Januari 2021.

Sebagaimana diketahui, upaya pemakzulan Donald Trump tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan US Capitol. Dalam peristiwa yang menewaskan 6 orang itu, Donald Trump dianggap ikut bertanggung jawab. Alasannya, sebelum kerusuhan terjadi, Donald Trump sempat meminta para pendukungnya bergerak ke US Capitol dan melawan pengesahan hasil Pilpres Amerika di sana.

Tidak berselang lama setelah peristiwa itu terjadi, berbagai kecaman dan tekanan datang ke Donald Trump. Keterlibatannya di kerusuhan US Capitol diselidiki. Berbagai bisnis memutus hubungan kerjasama dengannya sementara berbagai media sosial memblokir akunnya. Namun, tekanan paling besar datang dari Parlemen yang berwujud pemakzulan.

Nancy Pelosi menggunakan masker kain senada dengan setelan jasnya. Instagram.com/nancypelosidata-style

Seperti yang dikatakan Nancy Pelosi, keputusan untuk memakzulkan Donald Trump pada Rabu kemarin dicapai dengan langkah bipartisan. Sejumlah Republikan juga mendukung. Total ada sepuluh Republikan yang "memberontak" dari koleganya untuk mendukung pemakzulan Trump.

Salah satu Republikan yang mendukung pemakzulan Donald Trump adalah John Katko. Dikutip dari Reuters, Katko menganggap Donald Trump sebagai ancaman nyata terhadap demokrasi di Amerika sehingga sudah saatnya dihukum.

"Membiarkan Presiden Amerika memicu serangan tersebut tanpa menderita konsekuensi apapun adalah ancaman terhadap demokrasi kita," ujar Katko.

Selain Katko, Republikan Liz Cheney juga termasuk yang mendukung pemakzulan Trump. Menurutnya, Donald Trump memiliki kesempatan untuk mencegah kerusuhan US Capitol, namun ia tidak melakukannya dan malah sibuk mencoba mengubah hasil Pilpres Amerika.

"Tidak ada pengkhianatan lebih besar oleh seorang Presiden Amerika terhadap sumpahnya ke konstitusi Amerika," ujar Cheney.

Apa yang terjadi selanjutnya tentu sidang pemakzulan. Nancy Pelosi akan memberikan keputusan pemakzulan kepada Senat Amerika untuk kemudian menyidangkan Donald Trump. Namun, dengan masa kepemimpinan Donald Trump hanya tinggal sepekan lagi, beberapa meragukan sidang akan benar-benar berjalan.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-trump/house-votes-after-u-s-capitol-siege-to-impeach-trump-for-second-time-his-fate-in-senate-hands-idUSKBN29I2DB

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

20 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya