TEMPO.CO, Jakarta - Survei terbaru dari Reuters dan Ipsos menunjukkan 57 persen warga Amerika menginginkan Presiden Donald Trump segera didepak dari Gedung Putih. Kerusuhan US Capitol menjadi alasan mereka kenapa Presiden Amerika ke-45 itu tidak pantas lagi menduduki kursi kepresidenan.
"Kebanyakan dari mereka adalah pendukung Demokrat. Republikan lebih supportif, memperbolehkan Donald Trump bertugas hingga akhir periode kepemimpinannya," ujar keterangan Reuters, Sabtu, 9 Januari 2021.
Jika lengsernya Donald Trump tidak terhindarkan, responden memiliki pandangan yang berbeda-beda soal bagaimana ia harus didepak. Sebanyak 30 persen responden memilih mekanisme Amandemen Ke-25 dari Konstitusi Amerika. Dengan mekanisme tersebut, Wakil Presiden Amerika Mike Pence bisa dan berhak menggantikan Donald Trump apabila hal itu didukung mayoritas anggota kabinet.
Sebanyak 14 persen responden memilih mekanisme pemakzulan dan 13 persen menyarankan Donald Trump sukarela mundur dari posisinya. Hal itu sejalan dengan apa yang tengah diupayakan oleh kubu Demokrat saat ini. Mereka tengah memperjuangkan upaya pemakzulan kedua terhadap Donald Trump.
Rencananya, Donald Trump akan diperkarakan atas "tindakan tidak pantas" pada peristiwa kerusuhan US Capitol. Dalam peristiwa itu, Donald Trump dianggap memprovokasi para pendukungnya untuk menyerbu US Capitol. "Jika Presiden Donald Trump tidak segera dan berniat meninggalkan kantornya, maka Kongres Amerika akan bertindak," ujar Ketua Parlemen Amerika Nancy Pelosi.
Baca Juga:
Perihal kerusuhan US Capitol, mayoritas warga Amerika menentang peristiwa itu. Sebanyak 79 persen menyebut para pelaku melakukan tindakan kriminal dan bodoh. Sembilan persen menganggap mereka hanya menyuarakan kegelisahannya. Sementara itu, lima persen menganggap para pelaku sebagai patriot.
Sebagai catatan, survei Reuters melibatkan 1005 responden. Sebanyak 339 di antaranya memilih Donald Trump pada Pilpres Amerika.
ISTMAN MP | REUTERS