Enrico Feroci dari Italia menerima biretanya saat ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Francis, selama upacara konsistori di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 28 November 2020. Sembilan kardinal baru tersebut berasal dari Italia, Malta, Rwanda, Amerika Serikat, Filipina, Chili, Brunei, dan Meksiko. Fabio Frustaci/Pool via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta -Paus Fransiskus menjanjikan para pegawai Vatikan bahwa mereka tidak akan kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Menurut Paus Fransiskus, mereka adalah bagian penting dari Vatikan dan tidak bisa dipecat begitu saja walaupun perekonomian terpukul oleh pandemi COVID-19.
"Kalian adalah bagian penting di sini. Tidak akan ada yang dikesampingkan dan tidak ada satupun dari kalian yang akan kehilangan pekerjaan," ujar Paus Fransiskus, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 21 Desember 2020.
Pandemi COVID-19 memang memukul berat perekonomian Vatikan. Devisa yang biasa masuk lewat kunjungan turis anjlok akibat berlakunya pembatasan sosial. Dulu, ketika situasi masih normal, Vatikan bisa sampai menerima tujuh juta pendatang dalam setahun yang kemudian menggerakkan roda perekonomian di sana.
Sekarang, untuk bertahan, Vatikan terpaksa merogoh cadangan simpanannya. Selain itu, mereka juga melakukan penghematan terhadap anggaran operasionalnya karena minimnya arus uang masuk. Sebagai contoh, museum yang biasa memberikan pendapatan US$100 juta per tahun sekarang harus tutup untuk mencegah penyebaran virus.
Ketika pengetatan itu dilakukan, pegawai-pegawai Vatikan diprediksi akan terdampak. Hal itu tidak terbatas pada mereka yang bekerja di bidang administrasi saja, tetapi juga mereka yang non-administratif. Beberapa contohnya adalah pengurus kebun, pemadam kebakaran, polisi, hingga pengelola museum.
"Tidak ada yang pantas menderita atas terpukulnya ekonomi akibat pandemi. Kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini yang saya tahu tidak akan mudah. Tidak ada sihir untuk masalah ini. Kita harus terus maju dan bergerak bersama layaknya keluarga," ujar Paus Fransiskus.
Menurut data dari WorldOMeter, Vatican mencatatkan 27 kasus dan tidak ada korban meninggal sejauh ini. Namun, Italia, yang bertetangga dengannya, mencatatkan 1,9 juta kasus dan 68 ribu kematian akibat COVID-19.