Joe Biden Dikabarkan Ingin Balas Peretasan Amerika Oleh Rusia

Minggu, 20 Desember 2020 19:55 WIB

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dikabarkan menimbang sejumlah opsi untuk merespon perkara peretasan besar-besaran ke lembaga pemerintah yang diyakini oleh Rusia. Opsi yang dipertimbangkan mulai dari pemberian sanksi finansial hingga balasan serupa yaitu peretasan.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 20 Desember 2020, Joe Biden memang sengaja meminta respon yang tegas. Hal itu, menurut salah seorang pejabat pemerintah yang mengetahuinya, untuk memberikan efek jera dan dampak ekonomi terhadap pelaku peretasan serta penyokongnya. Walau begitu, ia mengatakan Joe Biden juga menimbang apa dampak respon tersebut terhadap hubungan Amerika - Rusia.

"Tindakan apapun, termasuk membalas serangan siber, diciptakan untuk mencegah atau bahkan menghilangkan potensi peretasan serupa di kemudian hari," ujar pejabat tersebut, yang enggan disebutkan namanya.

Diberitakan sebelumnya, isu peretasan tersebut bermula dari laporan Reuters yang mengatakan peretas Rusia membajak sistem developer piranti lunak SolarWinds Corps untuk membobol pertahanan lembaga-lembaga yang memakai produknya. Gawatnya, pemakai produk SolarWinds Corp kebanyakan adalah lembaga pemerintah.



Pembobolan dilakukan dengan memasukkan kode berbahaya ke file pembaharuan SolarWinds Corp yang rutin dikirim ke pelanggannya. Dianggap sebagai pembaharuan biasa, kode-kode itu dengan mulus masuk ke sistem lembaga pemerintahan Amerika yang memungkinkan peretas untuk mengambil alih dari jauh.

Skala dari peretasan itu masih ditelusuri hingga sekarang. Menurut Microsoft, dari 40 lembaga yang diretas, 80 persen di antaranya adalah milik Amerika. Beberapa yang kebobolan adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Energi.

Inkumben Presiden Amerika Donald Trump menganggap peretasan yang terjadi tidak separah yang dikatakan banyak orang. Menurutnya, media saja yang membesar-besarkan kabar itu. Ia bahkan mengklaim situasinya masih terkendali dan pelaku peretasan kemungkinan adalah Cina dan bukan Rusia.


Joe Biden, pada Kamis lalu, sudah mengatakan bahwa dirinya akan mengambil tindakan soal peretasan tersebut. Pelaku, kata ia, akan diminta pertanggungjawaban. Namun, saat itu, Joe Biden hanya menimbang opsi sanksi, bukan balasan serupa.

"Mereka akan dimintai pertanggungjawaban lewat sanksi finansial, baik untuk individu maupun lembaga," ujar Joe Biden.

Pakar keamanan siber dari Pusat Kajian Strategis dan International (CSIS), James Andrew Lewis, berharap Joe Biden serius dengan ucapannya dan tidak mengambil langkah simbolis. Sebab, kata ia, hal itu tidak akan ada gunannya. Selain itu, Joe Biden juga disarankan berkoordinasi dengan para negara sekutunya dan mulai mempelajari lingkup intelijen Amerika sebelum mengambil keputusan.

"Mereka perlu membuat Rusia tahu bahwa Amerika akan membalas," ujar Lewis.

Juru bicara tim transisi Joe Biden, hingga berita ini ditulis, belum memberikan komentar secara detil. Sebagai catatan, Joe Biden sempat tertinggal dalam hal intelijen di Amerika karena transisi ke pemerintahannya terhalang upaya hukum Donald Trump. Seharusnya, sejak menang Pilpres Amerika, ia sudah menerima laporan intelijen harian.

Rusia, di sisi lain, membantah terlibat peretasan tersebut.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/usa-cyber-breach-biden/bidens-options-for-russian-hacking-punishment-sanctions-cyber-retaliation-idUSKBN28U0DV?il=0





Berita terkait

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

53 menit lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

11 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

20 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

2 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

2 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya