Meski Disanksi AS, Turki Tetap Gunakan Senjata Buatan Rusia

Kamis, 17 Desember 2020 20:30 WIB

Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dan radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. topwar.ru

TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan negaranya tetap menggunakan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia meski Amerika Serikat menjatuhkan sanksi.

"Jika kami mundur, kami akan melakukannya sebelum sekarang," kata Cavusoglu dalam sesi wawancara dengan televisi Turki dikutip dari Arab News, Kamis, 17 Desember 2020.

Cavusoglu menuturkan Turki sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil untuk membalas sanksi Amerika Serikat. Namun ia tidak mengatakan apa yang dapat ditimbulkan dari langkah-langkah tersebut.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan sanksinya dengan menggunakan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) karena Turki membeli S-400 dari Rusia. CAATSA merupakan aturan yang dibuat untuk memberikan sanksi pada negara atau siapapun yang mempunyai kerja sama pertahanan atau ekonomi dengan Rusia, Iran dan Korea Utara

Sanksi Amerika Serikat tersebut menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki, kepala kepresidenan, dan tiga pejabat senior lainnya. Dengan sanksi ini maka AS akan memblokir aset apa pun yang mungkin dimiliki keempat pejabat tersebut di yurisdiksi AS dan melarang mereka masuk AS. Hukuman tersebut juga mencakup larangan sebagian besar lisensi ekspor, pinjaman, dan kredit ke badan tersebut.

Advertising
Advertising

Ini adalah pertama kalinya CAATSA digunakan untuk menghukum sekutu AS. Menurut Cavusoglu, Turki membeli persenjataan Rusia ini pada 2017 atau sebelum AS mengesahkan CAATSA.

"Sekarang kami akan menilai dampak sanksi ini dengan sangat rinci dan akan mengambil langkah-langkah yang sesuai," ucap Cavusoglu.

Cavusoglu mengatakan bagaimana perkembangan hubungan antara Turki dan Amerika Serikat ke depan akan bergantung pada kemampuan Presiden terpilih Joe Biden untuk menangani keluhan negaranya.

ARAB NEWS

Sumber

https://www.arabnews.com/node/1778771/middle-east

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

18 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya