Alexei Navalny 100 Persen Yakin Putin Kirim Tim Elit untuk Membuntutinya

Rabu, 16 Desember 2020 13:36 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 11 Desember 2018. Alexei Navalny saat itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk. Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, berbicara panjang lebar soal upaya pembunuhannya. Salah satunya, ia menyinggung soal dirinya sudah dibuntuti oleh agen pemerintah jauh sebelum dirinya diracun dengan Novichok.

Dikutip dari CNN, Navalny berkata bahwa upaya pembunuhannya adalah bagian dari operasi gelap yang dijalankan oleh Pemerintah Rusia. Hal itu untuk merespon sikapnya yang vokal melawan pemerintah, terutama terkait korupsi. Dan, klaim Navalny, operasi tersebut dijalankan dengan sepengetahuan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya sangat yakin Putin mengetahui operasi itu," ujar Navalny, Rabu, 16 Desember 2020.

Navalny menjelaskan, dirinya 100 persen yakin Putin terlibat karena operasi dengan tingkat kesulitan setinggi itu tidak mungkin tidak dilakukan oleh Badan Intelijen Rusia (FSB). Dan, kata ia, Kepala FSB Bortnikov tidak akan berani mencoba membunuhnya apabila Putin tidak memerintahkan langsung.

Menurut penelusuran tim investigasi Bellingcat bersama CNN, agen FSB memang sudah lama menguntit Alexei Navalny. Mengacu pada rekam jejak perjalanan dan percakapan di telepon, mereka sudah mengikutinya sejak 2017 hingga 20 Agustus 2020 di mana eksekusinya dilakukan.

Setidaknya ada dua tim yang menguntit Alex Navalny menurut Bellingcat. Masing-masing tim berisi lima sampai enam agen elit. Salah satunya disebut bernama Oleg Tayakin, agen FSB yang disebut Bellingcat dan CNN sebagai ahlinya senjata beracun dan gas syaraf. Mereka telah memetakan ke mana saja Navalny akan bergerak sehingga eksekusi bisa dilakukan semulus mungkin.

Pemerintah Rusia, sebagaimana diketahui, telah membantah semua tuduhan bahwa mereka terlibat dalam upaya pembunuhan Navalny. Bahkan, untuk membuktikan mereka tidak terlibat, Pemerintah Rusia menawarkan diri ikut terlibat dalam investigasi kasus Navalny. Tawaran itu ditolak.

Uni Eropa, hingga hari ini, berkeyakinan bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam upaya pembunuhan Alexei Navalny. Oleh karenanya, mereka menjatuhkan sanksi personal terhadap figur-figur yang diyakini terlibat. Salah satunya adalah Direktur FSB sendiri yaitu Bortnikov.

"Dia bertanggung jawab menyokong sosok yang menjalankan atau terlibat dalam upaya meracuni (Navalny)," ujar pernyataan Uni Eropa beberapa waktu lalu.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/15/europe/navalny-russia-amanpour-intl/index.html

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

22 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya