Amerika Kian Dekat Sahkan Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer

Jumat, 11 Desember 2020 12:00 WIB

Seorang apoteker menjalani pelatihan saat mempersiapkan pendistribusian vaksin Covid-19 Pfizer di apotek Mount Sinai Health System di daerah Queens di New York City, 10 Desember 2020 ini. Penyimpanan vaksin Covdi-19 Pfizer harus berada dalam freezer dengan suhu dingin -79 derajat celsius. Andrew Lichtenstein/Mount Sinai Health System/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Administrasi Obat-obatan dan Makanan Amerika (FDA), kian dekat dengan pengesahan vaksin COVID-19 buatan Pfizer. Dalam proses voting di FDA, yang melibatkan para penasehat eksternal, mayoritas mendukung vaksin tersebut untuk segera disahkan.

Dikutip dari kantor berita Reuters, hasil dari proses voting di FDA adalah 17-4. Para anggota panel menganggap manfaat yang diberikan vaksin COVID-19 Pfizer lebih besar dibandingkan resiko yang dihadirkannya. Oleh karenanya, tidak ada alasan untuk menunda pengesahan vaksin COVID-19 tersebut.

"Keputusan akhir soal pengesahan vaksin (COVID-19 dari Pfizer) untuk penggunaan darurat akan dibuat oleh pejabat karir FDA," ujar pernyataan pers badan regulator tersebut, Jumat, 11 Desember 2020.

Belum diketahui kenapa 4 anggota panel memilih untuk tidak mendukung pengesahan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Dikutip dari Reuters, mereka dikabarkan merasa pengujian vaksin yang telah dilakukan kurang lengkap.

Lebih lanjut, Reuters juga melaporkan bahwa panel FDA juga membahas reaksi alergi yang disebabkan vaksin COVID-19 Pfizer. Hal itu menyinggung laporan dari Inggris di mana dua pasien mengalami reaksi alergi yang cukup parah ketika disuntik vaksin COVID-19 Pfizer. Selain itu, mereka juga membahas resiko pemberian vaksin COVID-19 terhadap ibu hamil.

Atas dua hal itu, FDA menyarankan para penerima vaksin untuk berkonsultasi dulu dengan dokter masing-masing. Sebab, data yang ada sejauh ini tidak bisa memberikan gambaran lengkap soal reaksi apa yang potensial muncul terhadap mereka. Apabila mengacu pada keputusan di Inggris, para penderita alergi dianjurkan untuk tidak menerima vaksin COVID-19 dahulu.

Terkait reaksi alergi, Wakil Presiden Senior Pfizer William Gruber mengklaim vaksin mereka tidak memberikan reaksi yang parah. Hal tersebut, kata ia, bisa dipastikan dari kurang lebih 44 ribu sukarelawan yang ia uji. Walau begitu, ia menyatakan bahwa FDA telah meminta Pfizer untuk mempelajari lebih lanjut soal masalah reaksi alergi vaksin COVID-19.

Sejauh ini, baru ada dua negara yang mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Mereka adalah Inggris dan Bahrain. Inggris bahkan sudah memulai proses vaksinasi beberapa hari lalu usai menerima 800 ribu dosis yang cukup untuk 400 ribu penerima.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-pfizer-vaccine/u-s-fda-advisers-overwhelmingly-back-authorizing-pfizer-covid-19-vaccine-idUSKBN28K1O5

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

2 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

4 jam lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

5 jam lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

9 jam lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

3 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya