Joe Biden Pilih Personil Militer Jadi Menhan, Demokrat Menentang

Kamis, 10 Desember 2020 09:00 WIB

Mantan presiden AS, Barack Obama, dan pensiunan jenderal Lloyd Austin. Foto: REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden mendapat pertentangan dari partainya sendiri perihal nominator Menteri Pertahanan pilihannya, Jenderal Lloyd Austin. Partai Demokrat mempermasalahkan latar belakang Austin yang militer sementara mereka merasa Pentagon lebih pas diisi seorang sipil. Di sisi lain, Austin belum lama berhenti dari dinas militer sementara aturannya adalah jeda 7 tahun.

Senator-senator Demokrat menegaskan bahwa mereka tidak mempertanyakan capaian dan jasa Austin. Menurut mereka, Austin telah berjasa banyak untuk Amerika dan akan mencetak sejarah apabila menjadi Menhan. Namun, mereka tidak bisa begitu saja mengesampingkan aturan demi melanggengkan jalan Austin sebagai Afrikan-Amerikan pertama yang menjadi Menhan.

"Sungguh menyenangkan dan akan menjadi catatan sejarah. Tetapi, saya beranggapan bahwa mengesampingkan aturan jeda 7 tahun (sejak mengakhiri dinas militer) akan bertentangan dengan aturan dasar soal perlunya kontrol sipil terhadap militer," ujar Senator Demokrat asal Connecticut dan anggota Dewan Dinas Militer, Richard Blumenthal, dikutip dari CNN, Rabu, 9 Desember 2020.

Selain Blumenthal, yang tegas menolak pemilihan Austin, juga ada Senator Masschusetts Elizabeth Warren yang menolak. Elizabeth Warren adalah salah satu kompetitor Joe Biden dalam pemilihan calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat beberap bulan lalu.

Menurut Elizabeth Warren, mengesampingkan aturan demi mendukung Austin akan melanggar prinsip dan sikap konsistennya. Ketika inkumben Presiden Donald Trump menunjuk James Mattis sebagai Menteri Pertahanan pertamanya, kata Warren, dirinya memprotes hal itu sehingga tak elok jika dirinya memperlakukan Austin secara berbeda.

"Saya menolak pengecualian untuk Jenderal Mattis, maka saya juga akan menolak pengecualian untuk Jenderal Austin. Menurut saya kita tidak bisa memberikan pengecualian itu," ujar Warren yang juga duduk di Dewan Dinas Militer.

Presiden AS Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menghadiri laga sepak bola antar akademi Angkatan Laut AS, di Lincoln Financial Field, Philadelphia, AS, 8 Desember 2018. REUTERS/Jim Young

Senator Mazie Hirono dari Hawaii tak ketinggalan berkomentar. Menurutnya, mempertahankan kontrol sipil terhadap institusi pertahanan adalah hal yang bijak dan penting. Oleh karenanya, ia tidak akan mendukung pilihan Joe Biden kali ini walau akan menjadi pilihan bersejarah.

Tidak sedikit juga yang terbuka untuk memberikan pengecualian terhadap Austin. Senator Jack Reed dari Rhode Island menyatakan akan mendukung pemilihan Austin oleh Joe Biden. Namun, ia meminta syarat bahwa hanya sekali saja Joe Biden meminta pengecualian.

"Agar adil, saya rasa kita perlu memberi kesempatan kepada nominasi untuk menyampaikan argumennya...Mattis dan Austin tidak berbeda. Salah satu alasan saya dulu memberi pengecualian untuk Mattis karena dia memberikan argumen yang logis ketika sesi tanya jawab," ujar Reed.

Senator Tim Kaine dari Virginia menyatakan hal senada. Menurutnya terlalu sulit untuk menutup mata atas capaian Austin dan kemudian tidak memberikan pengecualiaan.

"Kalau bisa, tentu saya memilih tidak memberikan pengecualian, tapi saya terbuka untuk sebaliknya. Menurut saya pengecualian harus langka saja," ujarnya.

Joe Biden, hingga berita ini ditulis, belum memberikan tanggapan. Namun, menurut sejumlah pengamat, ia bisa mencari dukungan dari Republikan untuk mendukung pengecualiaan terhadap Austin seperti kepada Mattis dulu. Joe Biden memiliki agenda untuk membentuk kabinet yang inklusif. menjunjung keberagaman.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/08/politics/democratic-pushback-biden-cabinet-pick/index.html



Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

13 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

1 hari lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya