Gagal Buktikan Kecurangan Pilpres, Donald Trump Dikabarkan Tegur Jaksa Agung

Jumat, 4 Desember 2020 15:30 WIB

Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump mengampuni seekor ayam Kalkun Thanksgiving Nasional yang ke-73 di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 24 November 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan menegur Jaksa Agung William Barr dalam pertemuan mereka di Gedung Putih. Menurut sejumlah sumber CNN, Donald Trump kecewa dengan William Barr yang mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan kecurangan di Pilpres Amerika.

William Barr menjadi sosok kesekian dari kubu Trump yang mengakui tidak ada kecurangan Pilpres Amerika. Fox News, yang selama ini pro Trump, pun mengakui kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika. Ketika ditanyai soal pertemuan tersebut dan apa pandangannya soal Barr, Donald Trump menyebut Barr tidak melakukan tugasnya dengan baik.

"Dia belum berbuat apapun (untuk menginvestigasi dugaan kecurangan di Pilpres Amerika). Dia pun belum melihat dugaan kecurangan di Georgia," ujar Donald Trump pada Kamis kemarin, 3 Desember 2020.

Ditanyai lebih lanjut bahwa dirinya mulai kehilangan keyakinan terhadap William Barr, Donald Trump tidak memberikan jawaban tegas. Dia meminta wartawan terkait untuk menanyakan ulang hal itu beberapa pekan lagi. Dia ingin memastikan William Barr benar-benar menyelidiki dugaan kecurangan Pilpres amerika.

"Tanyai saya lagi beberapa pekan dari sekarang. Mereka harus menyelidiki dugaan kecurangan ini," ujar Donald Trump, konsisten dengan keyakinannya.

William Barr memberikan kesaksian di Komite Kehakiman Senat yang mendengarkan pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019.[REUTERS / Yuri Gripas]


Kementerian Kehakiman Amerika, di mana William Barr menjadi Jaksa Agung, tidak berkomentar atas pernyataan Donald Trump. Namun, Selasa lalu, usai Barr memberikan pernyataan soal tak adanya bukti kecurangan, Kementerian Kehakiman mengatakan bahwa investigasi kecurangan Pilpres Amerika belum ditutup.

"Kami akan terus mencari dan mengumpulkan segala bukti dan dugaan spesifik soal kecurangan sebanyak mungkin," ujar mereka dalam pernyataan persnya.

Beberapa pakar menduga bahwa Donald Trump berpotensi memecat William Barr seperti ia menyingkirkan Menteri Pertahanan Mark Esper dan Kepala Keamanan Siber Chris Krebs. Kedua figur itu dipecat karena berbeda pandangan dengan Donald Trump soal Pilpres Amerika.

Beberapa pejabat pemerintah, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa Donald Trump mempertimbangkan itu. Namun, dia dianjurkan untuk tidak melakukannya dan tetap lanjut ke langkah hukum.

Perihal langkah hukum, kubu Donald Trump mengumumkan bahwa mereka berhasil menggalang dana US$207 juta. Hal itu untuk membiaya proses hukum menggugat hasil Pilpres Amerika 2020.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/03/politics/trump-william-barr-attorney-general/index.html

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya