Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump mengampuni seekor ayam Kalkun Thanksgiving Nasional yang ke-73 di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 24 November 2020. REUTERS/Hannah McKay
TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan menegur Jaksa Agung William Barr dalam pertemuan mereka di Gedung Putih. Menurut sejumlah sumber CNN, Donald Trump kecewa dengan William Barr yang mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan kecurangan di Pilpres Amerika.
William Barr menjadi sosok kesekian dari kubu Trump yang mengakui tidak ada kecurangan Pilpres Amerika. Fox News, yang selama ini pro Trump, pun mengakui kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika. Ketika ditanyai soal pertemuan tersebut dan apa pandangannya soal Barr, Donald Trump menyebut Barr tidak melakukan tugasnya dengan baik.
"Dia belum berbuat apapun (untuk menginvestigasi dugaan kecurangan di Pilpres Amerika). Dia pun belum melihat dugaan kecurangan di Georgia," ujar Donald Trump pada Kamis kemarin, 3 Desember 2020.
Ditanyai lebih lanjut bahwa dirinya mulai kehilangan keyakinan terhadap William Barr, Donald Trump tidak memberikan jawaban tegas. Dia meminta wartawan terkait untuk menanyakan ulang hal itu beberapa pekan lagi. Dia ingin memastikan William Barr benar-benar menyelidiki dugaan kecurangan Pilpres amerika.
"Tanyai saya lagi beberapa pekan dari sekarang. Mereka harus menyelidiki dugaan kecurangan ini," ujar Donald Trump, konsisten dengan keyakinannya.
William Barr memberikan kesaksian di Komite Kehakiman Senat yang mendengarkan pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019.[REUTERS / Yuri Gripas]
Kementerian Kehakiman Amerika, di mana William Barr menjadi Jaksa Agung, tidak berkomentar atas pernyataan Donald Trump. Namun, Selasa lalu, usai Barr memberikan pernyataan soal tak adanya bukti kecurangan, Kementerian Kehakiman mengatakan bahwa investigasi kecurangan Pilpres Amerika belum ditutup.
"Kami akan terus mencari dan mengumpulkan segala bukti dan dugaan spesifik soal kecurangan sebanyak mungkin," ujar mereka dalam pernyataan persnya. Beberapa pakar menduga bahwa Donald Trump berpotensi memecat William Barr seperti ia menyingkirkan Menteri Pertahanan Mark Esper dan Kepala Keamanan Siber Chris Krebs. Kedua figur itu dipecat karena berbeda pandangan dengan Donald Trump soal Pilpres Amerika.
Beberapa pejabat pemerintah, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa Donald Trump mempertimbangkan itu. Namun, dia dianjurkan untuk tidak melakukannya dan tetap lanjut ke langkah hukum.
Perihal langkah hukum, kubu Donald Trump mengumumkan bahwa mereka berhasil menggalang dana US$207 juta. Hal itu untuk membiaya proses hukum menggugat hasil Pilpres Amerika 2020.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
5 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah