Ilmuwan Nuklir Iran yang Terbunuh Dimakamkan Secara Militer

Selasa, 1 Desember 2020 12:00 WIB

Anggota pasukan Iran membawa peti mati ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh di Kuil Imam Khomeini di Teheran, Iran 29 November 2020. Setelah penyerangan Fakhrizadeh sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Khodabakhsh Malmir/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, - Ilmuwan nuklir kenamaan Iran yang terbunuh Jumat pekan lalu, Mohsen Fakhrizadeh, dimakamkan pada Senin kemarin di Pemakaman Emamzade Saleh, Teheran utara. Pemakamannya dilakukan dengan cara militer dari Kementerian Pertahanan Iran.

Seperti dilaporkan TV5, jasad Mohsen Fakhrizadeh diletakkan di dalam peti yang berselimutkan bendera Iran. Pemakamannya hanya dihadiri segelintir komandan militer senior dan keluarganya karena tindakan pencegahan virus corona.

"Musuh tahu dan saya, sebagai seorang tentara, memberi tahu mereka bahwa tidak ada kejahatan, tidak ada teror dan tidak ada tindakan bodoh yang tidak akan dijawab oleh rakyat Iran," kata Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami dalam pidato pelepasan jenazah yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 30 November 2020.

Jenderal Amir Hatami berjanji bahwa negaranya akan membalas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh.

Fakhrizadeh, yang telah lama dicurigai oleh pemerintah Barat dan Israel sebagai dalang program senjata nuklir rahasia, disergap di jalan raya dekat Teheran pada hari Jumat dan ditembak mati di dalam mobilnya.

Para ulama dan penguasa militer Iran menyalahkan musuh lama mereka, Israel, atas pembunuhan itu. Iran di masa lalu menuduh Israel membunuh beberapa ilmuwan nuklir Iran sejak 2010.

Kantor berita semi resmi Iran Fars mengatakan Fakhrizadeh dibunuh oleh senapan mesin otomatis yang dioperasikan dengan remote control.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak mengomentari pembunuhan itu. Seorang menteri kabinet Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia tidak tahu siapa yang melakukannya.

REUTERS
https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN28A0SP

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

3 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

8 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

16 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

16 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

17 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

19 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

1 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

1 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya