Vladimir Putin Belum Gunakan Vaksin COVID-19 yang Dipakai Anaknya

Rabu, 25 November 2020 16:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato melalui video rekaman di depan Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Moskow, Rusia 22 September 2020. Dalam pidatonya, Putin menawarkan vaksin Covid-19 Sputnik-V bagi semua staff PBB. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga berita ini ditulis, belum mengkonsumi vaksin COVID-19 Sputnik V yang ia klaim sebagai vaksin pertama. Padahal, putrinya sudah lebih dulu mengkonsumi vaksin tersebut, bahkan sebelum uji klinisnya usai.

Kremlin, Pemerintah Pusat Rusia, menyatakan bahwa Vladimir Putin belum bisa menggunakan Sputnik V karena vaksin COVID-19 itu belum tersertifikasi. Alhasil, walaupun vaksin itu sudah diberikan kepada beberapa orang termasuk anaknya sendiri, Vladimir Putin tetap belum boleh mengkonsuminya.

"Presiden tidak bisa mengkonsumi vaksin yang belum tersertifikasi," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sebagaimana dikutip dari CNN, Rabu, 25 November 2020.

Uniknya, ketika Sputnik V pertama kali diperkenalkan oleh Vladimir Putin, ia mengklaim vaksin COVID-19 tersebut sudah disetujui. Dengan kata lain, ada perbedaan pemahaman antara disetujui dan disertifikasi di Rusia. Peskov tidak menjelaskan apa perbedaan dari dua istilah tersebut.

Peskov melanjutkan bahwa uji klinis terhadap vaksin Sputnik V akan rampung sebentar lagi. Begitu rampung, kata ia, Vladimir Putin memiliki hak untuk menentukan apakah vaksin tersebut sudah boleh dipakai atau tidak.

Secara terpisah, Institute Gamelaya, yang mengembangkan Sputnik V, mengatakan bahwa uji klinis sejauh ini menunjukkan hasil positif. Berdasarkan analisis data yang didapatkan 28 hari setelah dosis pertama dan 7 hari setelah dosis kedua, Sputnik V 91,4 persen efektif menangkal COVID-19.

Sebagai perbandingan, vaksin COVID-19 garapan Pfizer dikabarkan 95 persen efektif. Sementara itu, garapan Moderna, yang berbasis di Amerika, 94,5 persen efektif. Namun, angka tersebut mereka dapat dalam uji berskala lebih besar. Misalnya, Moderna mendapatkan 95 kasus COVID-19 di antara para sukarelawannya, yaitu 90 di grup placebo dan 5 di grup penerima vaksin.

Gamaleya juga menjanjikan Sputnik V berharga terjangkau, sekitar US$10 atau setara Rp140 ribu per dosis, dan bisa disimpan dalam ruangan berpendingin dengan suhu 2-8 derajat Celcius. Angka tersebut sama dengan miliki AstraZeneca dan jauh lebih hangat dibanding Pfizer yang membutuhkan -70 derajat Celcius.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/11/24/europe/russia-coronavirus-vaccine-putin-intl/index.html

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya