Secara Implisit Donald Trump Akui Joe Biden Berpotensi Menggantikannya

Sabtu, 14 November 2020 17:30 WIB

Presiden AS Donald Trump meninggalkan lokasi setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat ia menghadiri perayaan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu, 11 November 2020. Joe Biden unggul dengan perolehan sementara 290 suara elektoral dan Trump 217. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Donald Trump, untuk pertama kalinya, secara imlplist mengakui bahwa Joe Biden kemungkinan akan menggantikannya sebagai Presiden Amerika. Hal itu ia sampaikan ketika memberikan keterangan soal lockdown pandemi COVID-19 pada Jumat kemarin, waktu Amerika, di mana merupakan penampilan perdananya sejak Pemilu AS usai.

Dalam pernyataannya, Donald Trump berkata bahwa selama dia masih memimpin, maka tidak akan ada lockdown pandemi COVID-19 di Amerika. Namun, kata ia, jika presiden lain memimpin, mungkin akan berbeda situasinya.

"Idealnya, kita tidak akan lockdown. Administrasi ini tidak akan menerapkan lockdown. Semoga saja di masa depan tetap begitu. Siapa yang tahu administrasi siapa yang akan memimpin. Waktu yang akan berbicara," ujar Donald Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 14 November 2020.

Sejak Pemilu AS usai dan Joe Biden dinyatakan sebagai Presiden Amerika Terpilih ke-46, Donald Trump selalu tampil menolak hasil tersebut. Menurutnya, Pemilu AS kemarin sarat akan kecurangan yang berujung pada kekalahannya. Pernyataannya soal administrasi yang berbeda bisa mengubah kebijakannya soal COVID-19 adalah statement terdekat yang mengakui kemenangan Joe Biden.

"Jika suara yang dihitung kemarin adalah suara legal, saya akan menang mudah," ujar Donald Trump dalam pembahasan di Gedung Putih, dua hari setelah Pemilu AS digelar atau sehari sebelum Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang.

Saat ini, kubu Donald Trump tengah giat menggugat hasil Pemilu AS di beberapa negara bagian. Hasilnya belum sesuai harapan dia. Di Michigan, misalnya, pengadilan setempat menolak permintaan kubunya untuk menghentikan pengesahan hasil hitung suara di sana.

Di sisi lain, langkah hukum Donald Trump mengganggu proses transisi yang coba dilakukan Joe Biden. Sebab, dengan adanya gugatan, maka Joe Biden belum bisa dianggap Presiden Amerika Terpilih secara hukum. Tanpa pengakuan hukum, Joe Biden tidak bisa mendapat data atau menggunakan sumber daya yang dimiliki lembaga lembaga pemerintahan Amerika kecuali ada lampu hijau dari Donald Trump.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-trump-vaccine/trump-appears-to-acknowledge-for-first-time-that-biden-could-succeed-him-idUSKBN27T2XX?il=0

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

4 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

5 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

8 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

19 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya