Presiden Turki Erdogan Akhirnya Beri Selamat ke Joe Biden dan Kamala Harris

Rabu, 11 November 2020 09:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam upacara peringatan kematian pendiri Turki modern Ataturk, di Ankara, Turki 10 November 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa memberi selamat kepada Presiden terpilih AS Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris atas kemenangan mereka dalam pemilihan presiden 2020, setelah sebelumnya bungkam bersama sejumlah pemimpin negara lain.

Hubungan bilateral AS dan Turki telah lama memanas sejak kepemimpinan Donald Trump karena sejumlah masalah, termasuk pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki, perselisihan soal Suriah, dan penahanan karyawan dan warga konsulat AS di Turki.

Tetapi hubungan pribadi antara Erdogan dan Presiden Donald Trump telah menjaga hubungan agar tidak semakin memburuk.

Dikutip dari Reuters, 11 November 2020, dalam pesannya pada hari Selasa, Erdogan menegaskan kembali "tekad Ankara untuk bekerja sama dengan pemerintah AS" di periode mendatang. Dia mengatakan kerja sama dan aliansi yang kuat antara kedua negara akan terus memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia.

Kantor Kepresidenan Turki mengatakan pada hari Selasa bahwa Erdogan telah mengirim pesan ke Trump juga.

Advertising
Advertising

"Tidak peduli bagaimana hasil resmi pemilihan umum, saya berterima kasih atas ketulusan dan keteguhan visi yang Anda berikan untuk Turki-AS. hubungan untuk berkembang atas dasar kepentingan dan nilai bersama kami selama masa kepresidenan Anda dalam empat tahun terakhir, " kata Erdogan dalam pesan itu.

Para analis mengatakan hubungan AS-Turki dapat semakin tegang di bawah pemerintahan Biden, kekhawatiran yang juga menyebabkan penurunan lira Turki.

Soli Ozel, dosen hubungan internasional di Universitas Kadir Has Istanbul, mengatakan Turki bukan mitra yang mudah disingkirkan dan dia tidak "berbagi pandangan kekanak-kanakan bahwa dia (Biden) adalah pembenci Turki. Dia mungkin satu-satunya orang di Amerika yang paling tahu tentang Turki. "

Namun sengketa S-400, serta kasus penghilang sanksi Iran terhadap pemberi pinjaman negara Turki Halkbank di Amerika Serikat, dapat membuktikan masalah yang lebih besar di bawah pemerintahan Biden, kata Ozel.

Ozel mengatakan Joe Biden juga kemungkinan akan menekan Turki pada topik-topik seperti hak asasi manusia dan masalah aturan hukum.

Sebelumnya Erdogan bersama pemimpin dunia lain seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador dari Meksiko, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, hingga Senin kemarin belum memberi selamat kepada Joe Biden meski media utama AS memastikan kemenangannya.

Pada Senin, Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di bawah pimpinan Erdogan, mengatakan mereka menunggu hasil pemilu diumumkan resmi, CNN melaporkan.

Asli Aydintasbas, seorang rekan peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri kepada Washington Post., mengatakan pemerintah Turki tampaknya khawatir bahwa Biden akan memperkenalkan kembali demokrasi dan wacana promosi hak asasi manusia ke dalam hubungan bilateral

Sementara tokoh oposisi Turki menyambut baik kemenangan Biden. Kemal Kilicdaroglu, salah satu musuh Erdogan yang paling menonjol, mengatakan dia berharap untuk memperkuat hubungan Turki-Amerika dan aliansi strategis dua negara.

Singkatnya, dengan Trump menjabat, Erdogan sebagian besar telah diberikan hak untuk melakukan apa yang dia inginkan, seperti menekan oposisi di dalam negeri, menurut CNN.

Lain Donald Trump lain Joe Biden. Joe Biden tahun lalu pernah berbicara di edisi khusus "The Weekly" New York Times, mengatakan dia khawatir tentang Turki dan akan mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk hubungan dengan negara, termasuk mendukung kepemimpinan oposisi dan Kurdi.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election-turkey/turkeys-erdogan-congratulates-u-s-president-elect-biden-for-election-win-idUKKBN27Q2JO

https://edition.cnn.com/2020/11/09/world/biden-win-russia-china-silence-intl/index.html

https://www.washingtonpost.com/world/2020/11/09/world-leader-biden-trump-election-congratulations/

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

4 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

5 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

6 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

8 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya