Palestina Tanggapi Dingin Kemenangan Joe Biden di Pemilu AS

Minggu, 8 November 2020 21:12 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Berakhirnya Pemerintahan Donald Trump disambut dingin oleh Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahkan tidak memberikan komentar apapun, baik soal kekalahan Donald Trump maupun kemenangan Joe Biden di Pemilu AS.

Belum diketahui apakah respon yang dingin tersebut kelanjutan putus hubungan Palestina dan Amerika. Tiga tahun lalu, Abbas memutus kontak dengan Amerika karena merasa mereka terlalu pro-Israel. Menurut Hanan Ashrawi, anggota dari Palestine Liberation Organisation, sikap dingin itu karena Palestina tidak mau memasang ekspektasi tinggi terhadap Biden.

"Kami tidak mengharapkan perubahan ajaib. Yah, setidaknya, kami mengharapkan segala kebijakan Donald Trump yang berbahaya dihentikan," ujar Hanan, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 8 November 2020.

Hanan menyinggung isu sengketa wilayah kedaulatan dengan Israel. Ia berharap kebijakan Amerika di isu itulah yang bisa berubah. Menurutnya, di bawah Joe Biden, Amerika harus mengubah arah kebijakannya dengan memandang hukum internasional dan keadilan, bukan kepentingan dengan Israel. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengharapkan perubahan yang sama.

Seperti beberapa kali diberitakan, dalam isu sengketa Israel-Palestina, Amerika di bawah kepemimpinan Donald Trump cenderung condong ke Israel. Hal itu mulai dari menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel hingga membantunya dalam normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]


Dengan bantuan Amerika, posisi Israel makin kuat di Timur Tengah. Tak hanya Yerusalem berhasil "diamankan", mereka juga berhasil menjalin hubungan diplomatik dengan tiga negara Arab. Untuk Palestina, hal itu menjadi kekalahan besar karena berkurangnya dukungan dalam konflik dengan Israel.

Di Ramallah, Tepi Barat, warga juga menunjukkan sikap serupa. Walau mereka lega Donald Trump kalah, mereka belum bisa mempercayai Joe Biden sepenuhnya. Haj Muhammad, salah satu warga Ramallah, mengaku waspada soal Joe Biden karena belum tentu ia perubahan yang diharapkan.

"Kami berharap Pemerintahan Amerika mau mengubah kebijakannya soal Palestina. Jangan mendukung pendudukan," ujar Muhammad, menyinggung isu aneksasi Tepi Barat.

Sejauh ini, Joe Biden berjanji akan memperbaiki hubungan Amerika dengan Israel. Hal tersebut mulai dari masalah pencaplokan Tepi Barat hingga ditutupnya kantor misi diplomatik Palestina di Washington.

Joe Biden, dalam rekam jejaknya, menolak pencaplokan Tepi Barat dan mendukung Solusi Dua Negara dalam penyelesaian masalah Israel-Palestina. Walau begitu, hal tersebut masih harus dipantau. Sebab, dikutip dari Twitter, Joe Biden memuji normalisasi hubungan Israel-Arab yang dimotori Trump.

"Joe Biden mungkin akan lebih berpihak terhadap Palestina. Namun, dia tidak akan terjun langsung ke konflik yang ada mengingat keberadaan pemerintah sayap kanan di Israel. Dia tidak akan mau menekan Israel," ujar analis Palestina, Hani al-Masri.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-palestinians/palestinians-welcome-trump-exit-but-are-cautious-about-biden-idUSKBN27N0TI?il=0






Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

8 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

9 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

10 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

15 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

17 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

17 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

18 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

20 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya