Menantunya Dikenai Sanksi Oleh Amerika, Presiden Lebanon Protes

Sabtu, 7 November 2020 20:00 WIB

Presiden Lebanon Michel Aoun bertemu dengan para pemimpin politik Lebanon untuk mempresentasikan rencana yang ditujukan untuk membawa negara keluar dari krisis keuangan, di istana presiden di Baabda, Lebanon 6 Mei 2020. [Dalati Nohra / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Lebanon Michel Aoun dikabarkan tidak bisa menerima keputusan Amerika menjatuhkan sanksi kepada menantunya. Gebran Bassil. Oleh karenanya, ia meminta bukti dan dokumen dari Amerika yang menjadi landasan pemberian sanksi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Amerika memasukkan Gebran Bassil ke dalam daftar hitam mereka. Alasan yang dipakai Amerika, Bassil, yang merupakan pemimpin dari kelompok Kristen terbesar di Lebanon, melakukan korupsi bersama kelompok Hizbullah. Hizbullah, sebagaimana diketahui, dianggap Amerika sebagai kelompok garis keras dan teroris.

Michel Aoun dikabarkan telah meminta Menteri Luar Negerinya, Charbel Wehbe, untuk mengumpulkan dokumen-dokumen terkait sanksi dari Amerika. "Hal itu untuk segala langkah hukum yang diperlukan," ujar Michel Aoun, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 7 November 2020.

Perintah Aoun tersebut serupa ketika Amerika memasukkan dua mantan menterinya ke dalam daftar hitam. Hal tersebut terjadi pada September lalu dan Amerika memakai alasan yang sama dengan sekarang, keterkaitan dengan Hizbullah.

Adapun perihal Bassil, dia adalah salah satu figur politisi terkenal di Lebanon. Berambisi menjadi Presiden Lebanon selanjutnya, ia memimpin kelompok Free Patriotic Movement (FPM) yang dibentuk oleh Michel Aoun. Pengalaman politiknya juga kaya karena ia sempat menjadi Menteri Telekomunikasi, Menteri Energi dan Perairan, serta Menteri Luar Negeri.

Menanggapi sanksi dari Amerika, ia mengaku tidak terpengaruh olehnya. Ia pun tidak membantah kelompok yang ia pimpin, FPM, bermitra dengan Hizbullah. Sebelumnya, Bassil sempat menyatakan bahwa Hizbullah memiliki peran penting dalam pertahanan Lebanon.

"Sanksi tidak menakuti saya," ujar Bassil yang tidak memberikan klarifikasi soal tuduhan korupsi bersama Hizbullah.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-lebanon-sanctions/lebanons-president-seeks-evidence-behind-u-s-sanctions-on-son-in-law-idUSKBN27N0BD?il=0

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

9 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

2 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

5 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya