Peneliti Klaim Acara Kampanye Donald Trump Picu 30.000 Kasus Covid-19

Senin, 2 November 2020 19:00 WIB

Ekspresi Presiden Donald Trump, saat bersiap-siap melemparkan masker kearah pendukungnya saat melakukan kampanye setelah negatif Covid-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. Saat kampanye Trump berulang kali bicara soal kesembuhannya dari Corona. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Studi baru dari Universitas Standford menemukan bahwa 18 acara kampanye Presiden Donald Trump untuk pilpres AS menyebabkan 30.000 kasus Covid-19 dan 700 lebih kematian akibat virus corona.

Penelitian tersebut, yang dipimpin oleh B. Douglas Bernheim, ketua ekonomi di Universitas Stanford, menganalisis data setelah 18 kampanye Trump yang diadakan antara 20 Juni dan 22 September, tiga di antaranya terjadi di dalam ruangan.
Dikutip dari Reuters, 2 November 2020, Bernheim mengatakan dalam sebuah email, pekerjaan tersebut bergantung pada metode statistik untuk menyimpulkan penyebab setelah suatu peristiwa terjadi.

Pakar penyakit menular telah lama menduga kampanye presiden menjelang pemilu 3 November mungkin disebut peristiwa penyebaran super. Namun sejauh ini, para ilmuwan belum bisa mendapatkan hasil yang baik tentang dampaknya, sebagian karena kurangnya pelacakan kontak yang kuat di banyak negara bagian.

Para peneliti kemudian membandingkan penyebaran virus di kabupaten (county) yang mengadakan kampanye dengan kabupaten yang berada pada lintasan kasus serupa sebelum kampanye digelar.

Para peneliti menyimpulkan bahwa acara tersebut meningkatkan kasus Covid-19 dengan lebih dari 250 infeksi per 100.000 penduduk. Mereka menemukan bahwa acara tersebut menyebabkan lebih dari 30.000 kasus baru di Amerika Serikat dan kemungkinan mengakibatkan lebih dari 700 kematian, tetapi mengatakan bahwa kematian tidak selalu terjadi di antara peserta kampanye.

Advertising
Advertising

"Analisis kami sangat mendukung peringatan dan rekomendasi dari pejabat kesehatan masyarakat mengenai risiko penularan Covid-19 pada pertemuan kelompok besar, terutama ketika tingkat kepatuhan terhadap pedoman terkait penggunaan masker dan jarak sosial rendah," kata para peneliti dalam laporannya. "Masyarakat tempat kampanye Trump digelar membayar mahal dengan penyakit dan kematian."

Studi ini dipublikasikan ke platform pracetak SSRN pada hari Jumat.

Presiden Donald Trump, melemparkan masker kearah pendukungnya saat melakukan kampanye setelah negatif Covid-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. Saat berkampanye Trump sama sekali tidak mengubah pendekatannya pada pendukungnya setelah dirinya terinfeksi Covid-19. REUTERS/Jonathan Ernst

Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah mengadakan belasan kampanye di negara bagian seperti Pennsylvania, Minnesota, dan Wisconsin, di mana tingkat infeksi virus corona sudah meningkat.

Di setiap acara diperkirakan beberapa ribu orang berpartisipasi. Sementara sebagian besar kampanye diadakan di luar ruangan, rekaman video menunjukkan bahwa peserta berkumpul berdekatan dan banyak yang tidak mengenakan masker, menciptakan risiko penyebaran virus saat mereka mendukung kandidat mereka.

"Orang Amerika memiliki hak untuk berkumpul di bawah Amandemen Pertama untuk mendengar dari Presiden Amerika Serikat," kata Wakil sekretaris pers tim kampanye Donald Trump Courtney Parella mengatakan kepada The Hill, menanggapi laporan ini.

"Kami sangat berhati-hati untuk acara kampanye kami, mengharuskan setiap peserta untuk memeriksa suhu mereka, menyediakan masker, mereka diperintahkan untuk mengenakannya, dan memastikan akses ke banyak pembersih tangan," kata Parella. "Kami juga memiliki tanda imbauan di acara kami. menginstruksikan peserta untuk memakai masker mereka."

Juru bicara kampanye Biden Andrew Bates mengatakan bahwa Trump "merenggut ratusan nyawa dan memicu ribuan kasus dengan kampanye besar demi egonya sendiri."

Studi ini dilakukan ketika AS menetapkan rekor satu hari baru untuk kasus virus corona pada hari Jumat, mencatat 97.080 kasus baru menurut data dari COVID Tracking Project, memecahkan rekor sebelumnya 88.521 pada hari Kamis.

Hasil studi Universitas Standford muncul ketika para ahli kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa musim gugur dan musim dingin dapat menyebabkan gelombang ketiga kasus Covid-19, yang membawa bencana karena cuaca yang lebih dingin memaksa orang untuk berkumpul di dalam ruangan.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election-coronavirus-rallies/explainer-are-trumps-rallies-spreading-coronavirus-why-its-hard-to-know-the-full-impact-idUKKBN27H1II

https://thehill.com/homenews/campaign/523789-18-trump-rallies-have-led-to-30k-cases-700-deaths-stanford-university

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

26 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya