TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat medis Gedung Putih, Anthony Fauci, akhirnya kehilangan kesabaran. Secara terang-terangan, menjelang pelaksanaan Pemilu AS, Anthony Fauci mengkritik langkah-langkah Presiden Donald Trump dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
Salah satu hal yang dipermasalahkan oleh Anthony Fauci adalah bagaimana Donald Trump lebih percaya terhadap masukan Neuroradiologis dibandingkan Epidemologis seperti Deborah Birx. Tentu sosok neuroradiologis yang dimaksud oleh Anthony Fauci di sini adalah anggota Satgas COVID-19 Amerika, Scott Atlas.
"Gedung Putih membiarkan kebijakan melawan virus dibentuk oleh neuroradiologis yang tidak memiliki pengalaman di bidang penyakit menular...Saya jujur punya masalah dengan orang itu. Dia pintar, tetapi dia tak tahu apa yang ia hadapi" ujar Anthony Fauci, dikutip dari laporan CNN, Ahad, 1 November 2020.
Anthony Fauci melanjutkan bahwa Amerika kemungkinan akan menghadapi situasi pandemi COVID-19 yang lebih buruk, bahkan setelah Pemilu AS nanti. Menurut dia, situasi di Amerika sudah terlalu buruk dan akan sangat menantang untuk benar-benar mengendalikan pandemi COVID-19.
Sebagai catatan, Amerika telah mencatatkan 9,4 juta kasus COVID-19 yang diikuti dengan jumlah korban meninggal sebanyak 236 ribu orang. Adapun untuk jumlah pasien yang sembuh, ada 6,1 juta orang.
"Amerika akan menghadapi situasi yang lebih buruk. Faktor-faktor penentu tidak berpihak kepada kita," ujar Anthony Fauci.
Walau mengkritik keras Pemerintah Amerika, Anthony Fauci melempar sedikit pujian terhadap Kepala Staf Kepresidenan Mark Meadows. Menurutnya, Mark Meadows adalah satu dari sedikitnya orang yang tidak ragu untuk mengakui bahwa Amerika dalam kondisi buruk, tidak mencoba memperhalusnya.
Dalam wawancara dengan CNN, Meadows mengatakan bahwa mengendalikan COVID-19 di Amerika adalah hal yang mustahil. Ia bahkan mengatakan bahwa Pemerintah Amerika sudah menyerah soal mengendalikan penyebaran COVID-19 dan mereka lebih berfokus ke penindakan saat ini.
"Saya hormati kejujuran dia soal strategi Amerika. Dia orang yang sangat lurus dalam menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Saya akui itu," ujar Fauci mengakhiri.
Sebagai catatan, Donald Trump kerap berseberangan dengan Anthony Fauci soal penanganan COVID-19. Salah satunya, soal situasi pandemi di Amerika. Bahkan, saking berseberangannya, Donald Trump sempat menyebut Anthonu Fauci idiot. Terakhir kali mengomentari kebijakan Donald Trump, Fauci mengkritik kegiatan kampanye sang inkumben yang terbuka dan tak patuh protokol kesehatan.
CNN | REUTERS
https://edition.cnn.com/2020/11/01/politics/donald-trump-anthony-fauci-2020-campaign/index.html