Unjuk Rasa Je Suis Samuel Respon Kasus Pembunuhan Guru di Prancis

Senin, 19 Oktober 2020 10:35 WIB

Poster berlutiskan "Je suis Samuel" terlihat sebagai penghormatan kepada Samuel Paty, guru yang dipenggal kepalanya di Place de la Republique, di Lille, Prancis, Ahad, 18 Oktober 2020. Pelaku penyerangan tewas ditembak setelah berupaya melukai polisi, sementara sejumlah kerabat dan orang tua murid yang menuntut Samuel dipecat ditahan polisi. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan guru College du Bois d'Aulne, Samuel Paty, pada Jumat lalu berujung unjuk rasa di Prancis. Ribuan warga berkumpul di Place de Republique sejak Ahad kemarin untuk menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap kasus-kasus terorisme yang terjadi Prancis.

"Kami semua adalah Samuel, kami semua adalah guru. Kami tidak ingin dibunuh hanya karena menjalankan tugas kami," ujar salah satu pengunjuk rasa, Marie, pada Ahad kemarin, dikutip dari kantor berita France 24, Ahad, 18 Oktober 2020.

Dalam unjuk rasa tersebut, beberapa demonstran juga membawa banner bertuliskan #jesuisprof serta #jesuissamuel. Keduanya berarti "saya guru" dan "saya Samuel".

Hal tersebut mengingatkan pada unjuk rasa seusai tragedi terorisme di kantor redaksi Charlie Hebdo. Pada kesempatan tersebut, beberapa warga membawa banner yang bertuliskan "Je Suis Charlie" sebagai bentuk dukungan moral terhadap keluarga 17 korban serangan tersebut. Adapaun Charlie Hebdo diserang di tahun 2015 karena menerbitkan kartun nabi Muhammad.

Kasus pembunuhan Samuel Paty sendiri, oleh remaja asal Chechnya bernama Abdoullakh Abouyezidovitch, memiliki keterkaitan dengan Charlie Hebdo. Hasil investigasi Kepolisian Prancis mengindikasikan bahwa Paty dibunuh karena ia menggunakan kartun Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo untuk mengajarkan kebebasan berpendapat ke murid-muridnya.

"Seorang guru dibunuh karena menjalankan tugasnya. Ini mengejutkan dan menyedihkan. Perilaku tersebut tidak bisa diterima di Prancis atau di manapun," ujar pengunjuk rasa lainnya, Dominique Sopo, ketua NGO SOC Racisme yang melawan aksi-aksi SARA.

"Saya selalu membeli Charlie Hebdo, tapi kita harus memiliki kebebasan berpendapat. Namun, saya tidak akan membahas kasus ini dengan murid-murid saya karena saya tahu mereka akan membalas atau terprovokasi," ujar pengunjuk rasa sekaligus guru, Marie-Christine, menambahkan.

Per berita ini ditulis, Pemerintah Prancis telah menahan sejumlah orang yang diyakini tahu atau terlibat dalam kasus pembunuhan Paty. Beberapa di antaranya adalah keluarga Abdoullakh Abouyezidovitch yang tewas ditembak polisi di hari yang sama ia membunuh Paty.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Prancis dikabarkan akan mengusir 231 warga asing yang diyakini mengajarkan paham-paham ekstrimis. Mereka ingin merespon keluhan warga soal pemerintah kurang tegas terhadap kelompok-kelompok ekstrimis.

Dari 231 orang tersebut, 180 sudah berada di penjara dan 51 sisanya akan ditahan dalam waktu dekat. Apa tahap selanjutnya belum diketahui karena Kementerian Dalam Negeri Prancis belum mau berkomentar.

ISTMAN MP | FRANCE 24 | REUTERS

https://www.france24.com/en/europe/20201018-we-are-all-samuel-thousands-gather-in-paris-to-pay-respects-to-murdered-teacher

https://www.reuters.com/article/us-france-security-foreigners/france-to-expel-231-suspected-extremists-after-attack-on-teachersource-idUSKBN2730RV

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

29 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

19 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

14 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya