Azerbaijan Tuding Armenia Incar Pipa Gas Nagorno-Karabakh

Rabu, 14 Oktober 2020 18:25 WIB

Sisa-sisa roket pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia berada di dekat kuburan di kota Ivanyan (Khojaly) di wilayah pecahan Nagorno-Karabakh 1 Oktober 2020. Vahram Baghdasaryan/Photolure via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Saling tuding antara Armenia dan Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh makin luas. Perkembangan terbaru, Azerbaijan menuding Armenia ingin mengincar pipa minyak dan gas di Nagorno-Karabakh. Sebab, jika pipa tersebut rusak, dampaknya akan terasa mengingat keberadaannya berkaitan dengan penyaluran migas secara internasional.

"Armenia ingin menyerang dan mengambil alih pipa kami," ujar Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 14 Oktober 2020.

Aliyev mengancam, apabila Armenia sampai mengambil aliha pipa gas di Nagorno-Karabakh, maka akan ada balasan berat untk mereka. Kementerian Pertahanan Azerbaijan, dalam kesempatan terpisah, menambahkan bahwa mereka tidak akan ragu juga menghancurkan seluruh fasilitas militer Armenia sebagai balasan.

Armenia membantah tudingan Azerbaijan perihal mereka berniat menyerang dan mengambil alih jalur pipa internasional di Nagorno-Karabakh. Walau begitu, Kementerian Pertahanan Armenia menyampaikan bahwa mereka memiliki hak untuk menyerang instalasi atau pergerakan militer apapun yang dimiliki Azerbaijan.

PM Armenia, Nikol Pashinyan, melanjutkan bahwa yang seharusnya dikhawatirkan itu justru Azerbaijan. Sebab, kata Pashinyan, Azerbaijan berniat mengambil alih paksa Nagorno-Karabakh, bukannya mengupayakan jalur damai.

"Azerbaijan dan Turki tidak mau menghentikan agresi militer mereka, membuat situasi di daerah konflik sangat sulit," ujar Pashinyan soal pertempuran dengan Azerbaijan.

Di luar Nagorno-Karabakh, negara-negara tetangga khawatir pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia makin luas dan melibatkan negara-negara lain. Kekhawatiran utama, Rusia (sekutu Armenia) dan Turki (sekutu Azerbaijan) turut serta dalam pertempuran yang terjadi.

Turki sudah memberi sinyal bahwa mereka tidak akan ragu untuk membantu Azerbaijan. Sementara itu, Rusia, meminta pertempuran di Nagorno-Karabakh segera dihentikan dan dilanjutkan dengan negosiasi secara diplomatis. Mereka tidak setuju apabila konflik di sana meluas sampai melibatkan negara lain.

"Kami tidak setuju dengan pandangan Turki seperti yang sudah berkali-kali disampaikan Presiden Aliyev. Bukan rahasia bahwa kami tidak setuju dengan pandangan langkah militer diperlukan," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Per berita ini ditulis, jumlah korban akibat pertempuran terkait Nagorno-Karabakh sudah mencapai 500 orang lebih.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/russia-appeals-to-armenia-and-azerbaijan-over-nagorno-karabakh-ceasefire-idUSKBN26Z11E?il=0

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

8 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya