Debat Donald Trump dan Joe Biden Berikutnya Akan Berlangsung Virtual

Kamis, 8 Oktober 2020 19:23 WIB

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika akhirnya memutuskan untuk menggelar Debat Capres AS berikutnya secara virtual. Hal tersebut menyusul munculnya beberapa kasus COVID-19 di lingkaran Pemerintah Amerika di mana salah satunya diderita Presiden Donald Trump.

"Ini untuk menjamin keselamatan dan kesehatan segala pihak yang terlibat," ujar Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika dalam pernyataan persnya, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 8 Oktober 2020.

Walau Debat Capres AS akan digelar secara virtual, format dari debat itu sendiri tidak akan berubah banyak. Seperti debat presiden 4 tahun yang lalu, debat kedua ini akan tetap memperbolehkan publik untuk mengajukan pertanyaan kepada kedua kontestan walaupun disampaikan secara virtual.

Perihal di mana lokasi Presiden Donald Trump dan Capres Joe Biden selama debat nanti, apakah di lokasi khusus atau tidak, Komisi tidak memberikan penjelasan. Mereka hanya menyatakan bahwa warga (dalam jumlah terbatas) dan moderator Steve Scully akan dikumpulkan di satu tempat khusus.

"Mereka akan dikumpulkan di Florida, di Miami Adrienne Arsht Center for The Porforming Arts," ujar mereka.

Sebelumnya, Joe Biden dan Donald Trump sudah menyatakan bahwa mereka siap berdebat lagi. Namun, Joe Biden menambahkan bahwa ia hanya mau berdebat dengan Donald Trump apabila pakar medis memastikan aman untuk menggelar Debat Capres AS. Adapun debat berikutnya akan digelar pada Kamis, 15 Oktober 2020.

"Saya akan melakukan apapun yang dianjurkan oleh ahli medis," ujar Joe Biden yang sudah dipastikan negatif COVID-19 pada pekan lalu.

Sebagai catatan, Debat Capres AS sebelumnya berlangsung kacau, penuh dengan interupsi dan makian. Dalam satu kesempatan, Joe Biden bahkan sampai menyebut Donald Trump "badut" karena kerap menyela paparannya. Hal itu mendorong Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika untuk mengkaji ulang pelaksanaan dan moderasi debat agar kejadian serupa tak terulang.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-debate-presidential/next-u-s-presidential-debate-to-be-held-virtually-commission-idUSKBN26T224?il=0

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

3 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

4 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

7 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

18 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya