Lawan COVID-19, Modi Jamin Kapasitas Produksi Vaksin India Tak Akan Eksklusif

Sabtu, 26 September 2020 21:15 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi wilayah Himalaya di Ladakh, 3 Juli 2020. China juga dituduh merencanakan serangan kepada tentara India. India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - PM Narendra Modi menyampaikan kepada PBB bahwa kapasitas produksi vaksin virus Corona di India tidak akan terbatas untuk negeri Bollywood itu saja. Dengan kata lain, semua hasil produksi vaksin virus Corona di India akan didistribusikan untuk negara manapun yang dirasa membutuhkan

"Sebagai negara dengan kapasitas produksi vaksin terbesar di dunia, saya ingin memberikan jaminan terhadap komunitas global. Kapasitas produksi dan pengiriman vaksin India akan digunakan untuk melawan virus Corona," ujar Narendra Modi, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.

Modi bahkan memberikan jaminan bahwa negaranya juga siap membantu distribusi vaksin dengan negara lain. Untuk hal tersebut, dirinya akan memberikan akses untuk fasilitas penyimpanan yang ada di India agar pengiriman lebih efektif dan efisien.

Perihal pengembangan vaksin virus Corona di India sendiri, Modi menyatakan proses tersebut duah memasuki tahap 3 atau uji klinis. Jika uji klinis dirasa sudah beres, di mana sample vaksin mencapai gold standard, Modi mengatakan India sudah siap melakukan produksi massal.

Pernyataan Modi mendukung pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres yang ingin memajukan skema "Vaksin Rakyat" yaitu vaksin yang tersedia di manapun dan terjangkau. Sebab, dari pantauannya, beberapa negara besar berupaya memastikan mereka mendapat perlakuan khusus dalam hal supplai dan distribusi vaksin virus Corona.

"Sejumlah negara membuat perjanjian-perjanjian eksklusif untuk rakyatnya sendiri. Itu tidak adil dan malah menghancurkan upaya untuk melawan virus Corona. Tidak ada satupun dari kita aman sampai semuanya terlayani," ujar Guterres.

Dalam Sidang Umum PBB, PM Australia Scott Morrison menyatakan hal senada. Ia mendesak negara manapun, yang perusahaan farmasinya berhasil mengembangkan vaksin, untuk mau berbagi dengan negara-negara lainnya.

"Beberapa saua lihat ingin mengambil keuntungan cepat. Saya berani jamin bahwa manusia akan selalu mengingat hal tersebut dan siap menghakimi. Sikap Australia jelas, jika kami punya vaksinnya, kami akan berbagi," ujar Morrison.

Hingga berita ini ditulis, India berada di peringkat kedua negara paling terdampak virus Corona, di bawah Amerika. Mereka mencatatkan 5,9 juta kasus dan 93 ribu kematian akibat virus Corona. Dalam 24 jam terakhir, ada 14 ribu kasus baru di sana.

ISTMAN MP | REUTERS

News link:
https://www.reuters.com/article/us-un-assembly-india/modi-pledges-to-use-india-vaccine-production-capacity-to-help-all-humanity-idUSKBN26H0L0?il=0

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

18 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

20 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

21 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

23 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya