Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani mengizinkan otoritas kesehatan setempat menerapkan lockdown virus Corona apabila dirasa perlu. Hal itu menyusul terus meningkatnya jumlah kasus virus Corona di Iran.
"Kami terpaksa mengetatkan regulasi dan pengawasan, mulai dari wilayah ibu kota, Tehran," ujar Hassan Rouhani, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.
Per berita ini ditulis, Iran tercatat berada di peringkat 13 negara paling terdampak virus Corona. Iran memiliki 443 ribu kasus dan 25 ribu kematian akibat virus Corona. Dalam 24 jam terakhir, Iran mencatatkan 3.200 kasus dan 172 kematian baru.
Hassan Rouhani berkata, ia menyerahkan kepada otoritas kesehatan Iran untuk menentukan apakah perlu lockdown atau pembatasan sosial berskala besar sudah cukup. Adapun kalau lockdown virus Corona yang direkomendasikan, Hassan Rouhani memperkirakan lockdown akan berjalan minimal sepekan.
"Jadi, bisa pembatasan atau penutupan untuk sekolah, kampus, seminari, masjid, kafe, stadion olahraga, pusat kebudayaan, dan sebagainya," ujar Rouhani.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
14 jam lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.