Vatican dan Cina Bersiap Kembali Berteman, Bagaimana Nasib Taiwan?

Selasa, 22 September 2020 17:26 WIB

Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Paksah yang digelar tanpa partisipasi publik di St. Peter's Basilica, Vatikan, 11 April 2020. Vatican Media/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Vatican dan Cina bersiap untuk memperbaharui hubungan diplomatik ditandai dengan kesepakatan bersejarah yakni penunjukan beberapa uskup untuk bertugas di Cina, yang membuat Amerika kesal.

Sekitar 12 juta warga Cina menganut Katolik, namun kebebasan beragama menjadi masalah di sana. Hubungan Gereja dan pemerintah tidak terjalin baik. Uskup ditunjuk oleh Partai Komunis yang ateis. Cina menolak otoritas Paus untuk menunjuk uskup yang bertugas di negara itu. Bahkan, aparat Cina kerap melakukan persekusi.

Alhasil, muncul gereja-gereja bawah tanah yang menyatakan kesetiaannya pada Vatican.

Berdasarkan laporan naharnet.com, 22 September 2020, kerja keras Paus Fransiskus untuk memulihkan hubungan dengan Cina tidak sejalan dengan upaya Presiden Trump yang memajukan tema kebebasan beragama di Cina yang diangkat dalam kampanye pemilihan presiden Amerika pada November mendatang. Trump maju lagi dalam pilpres untuk kedua kalinya.

Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo melalui Twitter menuliskan pernyataan bahwa banyak negara menyatakan "jijik" dengan perluasan pelanggaran HAM di Cina.

Advertising
Advertising

"Vatican membahayakan otoritas moralnya, jika memperbaharui kesepakatan itu," cuit Pompeo.

Cairnya hubungan Vatican dan Cina melalui negosiasi selama bertahun-tahun. Vatican kemudian menandatangani perjanjian sementara yang bersejarah dengan Beijing pada 22 September 2018. Namun isi perjanjian itu belum pernah dibuka.

Fakta baru yang terpenting saat ini adalah Beijing dan Vatican sama-sama bersuara dalam menunjuk uskup. Beijing menunjuk delapan uskup asal Cina tanpa persetujuan Paus Fransiskus.

Pakar urusan Cina dari Gereja Katolik, Bernardo Cervellera kepada media Cruxnow.com pada awal September lalu mengatakan, kesepakatan Vatican dan Cina kemungkinan menarik banyak perhatian, namun sejauh ini hasilnya masih sangat sedikit.

Jika terjadi kesepakatan pembaharuan hubungan, Cervellera berharap Vatican lebih tegas kepada Cina.

Cervellera hanya khawatir Cina akan meminta Vatican mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Taiwan. Cina tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.

Vatican merupakan satu-satunya negara di Eropa yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Sumber:
http://www.naharnet.com/stories/en/275150-vatican-china-prepare-to-renew-historic-deal-to-u-s-anger

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya