Partai Koalisi di New South Wales Australia Konflik Soal Konservasi Koala

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 21 September 2020 17:35 WIB

Seekor Koala terluka dirawat oleh dokter hewan RSPCA Lauren Eyre di Taman Margasatwa Pulau Kanguru, di Pusat Tanggap Darurat Margasatwa di Parndana, Pulau Kanguru, Australia 19 Januari 2020. Koala menjadi hewan yang terancam punah akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak September 2019. REUTERS/Tracey Nearmy

TEMPO.CO, Jakarta - Sengketa mengenai konservasi koala di negara bagian New South Wales, Australia, menimbulkan konflik politik di negara bagian terpadat di Australia itu.

Perbedaan kebijakan soal ini membuat dua partai pendukung koalisi pemerintahan New South Wales terancam pecah kongsi.

Partai Liberal, yang berhaluan kanan-tengah, dan Partai The National, yang berfokus pada pembangunan pedesaan, telah bermitra selama puluhan tahun di NSW.

Wakil Perdana Menteri NSW, John Barilaro, yang berasal dari Partai The Nationals, mengatakan partainya tidak akan lagi mendukung pengesahan undang-undang yang dirancang pemerintah kecuali ada perubahan kebijakan soal perlindungan habitat koala.

“Barilaro juga mengatakan kebijakan baru secara tidak adil membatasi cara pemilik properti di pedesaan dalam mengelola tanah mereka,” begitu dilansir Asia One pada Senin, 21 September 2020.

Advertising
Advertising

Barilaro mengatakan partainya mendukung konservasi koala. “Kami sebenarnya ingin melihat populasinya menjadi berlipat ganda. Kami bukan anti-koala,” kata dia.

The Nationals akan abstain atau tidak memberikan suaranya saat pemungutan suara pada pengesahan undang-undang yang diusung pemerintah.

Ini memaksa pemerintah mencari dukungan di tempat lain untuk mengesahkan kebijakannya. Partai itu juga akan memperkenalkan RUU pada pekan depan untuk mencabut Undang-Undang Konservasi, yang berlaku.

Partai ini memegang 13 kursi di majelis rendah, sementara Partai Liberal Australia memegang 35 kursi, yang memberi koalisi jumlah suara mayoritas di majelis yang beranggotakan 93 orang.

Gubernur New South Wales, Gladys Berejiklian, yang merupakan pemimpin koalisi dan berasal dari Partai Liberal, tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar soal ini.

Sebuah penyelidikan pada Juni 2020, menemukan koala di NSW dapat punah pada tahun 2050 mendatang.

Ini bisa terjadi kecuali pemerintah Australia segera turun tangan. Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan perkotaan, pertambangan dan kehutanan menjadi faktor terbesar hilangnya habitat. Koala hidup di hutan eukaliptus, yang sebagian besar terletak di timur negara itu.

FARID NURHAKIM | ASIA ONE

Sumber: https://www.asiaone.com/world/koalas-throw-australias-largest-state-political-chaos

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

1 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

3 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

4 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

4 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

5 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

5 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

5 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya