PBB Awasi Ketat Belarus Atas Dugaan Pelanggaran HAM

Sabtu, 19 September 2020 06:00 WIB

Markas Dewan Hak Asasi Manusia di PBB di Jenewa, Swiss 20 Juni 2018.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sepakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap Belarus. Hal itu berkaitan dengan laporan pelanggaran hak asasi manusia di sana pasca pilpres pada Agustus lalu. Sebagaimana diketahui, pilpres tersebut dimenangkan oleh Alexander Lukashenko untuk keenam kalinya.

Keputusan tersebut diambil usai perdebatan panjang di Dewan HAM PBB. Pemicunya adalah kecaman dari negara-negara Eropa atas situasi di Belarus. Menurut laporan investigator PBB, Anais Marin, situasi di Belarus bisa berujung pada konflik geopolitik apabila tidak segera ditangani.

"Jangan sampai kita membiarkan pemerintahan tangan besi di benua Eropa lagi...Lebih dari 10 ribu orang telah ditangkap dengan 500 dilaporkan disiksa, dan ribuan dipukuli secara brutal," ujar Marin, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 18 September 2020.

Dengan keputusan peningkatan pengawasan tersebut, maka PBB beserta investigatornya akan mengawasi betul situasi di Belarus. Laporan pengawasan pun ditargetkan siap di akhir tahun untuk menentukan langkah selanjutnya.

Di saat kebanyakan negara Eropa mendukung rencana pengawasan itu, Rusia dan sekutu-sekutunya mengambil sikap berbeda. Rusia, Cina, dan Venezuela menentang rencana pengawasan yang akan dilakukan PBB. Menurut mereka, hal itu sama saja dengan ikut campur urusan Belarus.

Rusia sempat mencoba mengusulkan 17 amandemen atas rencana PBB. Semuanya ditolak. Adapun Rusia hadir di pertemuan PBB hanya sebagai pengamat, tanpa hak untuk mengikuti voting soal Belarus.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, di tengah debat, sempat memperingatkan Rusia untuk tidak terlalu ikut campur dalam urusan Belarus. Menurutnya, apa yang dilakukan Rusia justru akan membuat situasi di Belarus kian parah. Sebagai catatan, Rusia telah sepakat untuk membantu Belarus, baik dalam hal pertahanan ataupun pinjaman senilai Rp22 triliun.

"Menyedihkan melihat rekaman-rekaman warga tetangga kami dihajar habis-habisan dan ditahan dengan semena-mena di kota mereka sendiri," ujar Kuleba.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-belarus-election/belarus-opposition-offers-talks-as-u-n-hears-fears-of-another-iron-curtain-idUSKBN2691PW?il=0

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

7 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

13 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

21 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

22 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

23 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya