Amerika Serikat Putuskan Sanksi Belarus dalam Beberapa Hari
Reporter
Fikri Arigi
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Sabtu, 12 September 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memberi sinyal akan memutuskan hukuman bagi individu Belarus dengan sanksi atas penipuan pemilu dan aksi kekerasan dalam demonstrasi. Sementara itu Washington juga mendesak Rusia untuk mengatakan pada Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk mundur dari jabatannya.
"Kami tengah mencari sanksi untuk para individu yang paling bertanggung jawab atas kekerasan dan kecurangan pemilu," kata Deputi Sekretaris Negara Amerika Serikat, Stephen Biegun, dikutip dari Reuters, Sabtu 12 September 2020.
Biegun mengatakan Lukashenko yang telah berkuasa selama 26 tahun akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin 14 September 2020. Menurutnya Lukashenko semakin bergantung pada Moskow untuk menjaga kekuasaannya, dan Biegun menyebut hal ini dapat mengubah pandangan publik Belarus terhadap Rusia.
"Ini memiliki celah mengubah pandangan masyarakat Belarus yang tidak memiliki keluhan terhadap Rusia, terhadap Moskow, kata Biegun.
Ia menambahkan pemilu yang bebas dan adil akan membuka pintu bagi masyarakat Belarus memilih presiden Belarus untuk menggantikan Alexander Lukashenko. Biegun mengharapkan Moskow menyampaikan pada Minsk bahwa penguasa harus memberikan jalan kepada masyarakatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Belarus memanas sejak Alexander Lukashenko memenangi pemilihan presiden untuk keenam kalinya. Warga maupun oposisi Belarus menuduh ia telah bermain curang dan menuntut digelar pemilu ulang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, warga Belarus dan oposisi turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Namun, Lukashenko tidak berubah sikap. Ia malah menangkapi para demonstran/ oposisi dan menjalin kerjasama keamanan dengan Rusia.
FIKRI ARIGI | REUTERS
News link: https://www.reuters.com/article/us-belarus-election-usa/u-s-expects-to-identify-belarus-sanctions-targets-in-a-few-days-idUSKBN26221W?il=0