TEMPO.CO, Minsk – Tokoh oposisi Belarus, Maria Kolesnikova, mengatakan petugas keamanan membekap kepalanya dengan kantong dan mengancam akan membunuhnya saat mereka berusaha mendeportasinya secara paksa ke Ukraina pada Selasa kemarin.
“Ada pernyataan bahwa jika saya tidak bersedia untuk meninggalkan Belarus, maka saya akan tetap dibawa ke luar dalam keadaan hidup atau hancur. Juga ada ancaman-ancaman untuk memenjarakan saya hingga 25 tahun,” kata Kolesnikova seperti dilansir Reuters mengutip penjelasan dari pengacaranya pada Kamis, 10 September 2020.
Pada awal pekan ini, pendukung gerakan oposisi mengatakan Maria Kolesnikova diculik dari jalan oleh sekelompok pria bertopeng.
Belakangan, pejabat Ukraina mengatakan petugas Belarus berusaha mendeportasi Kolesnikova ke negaranya.
Namun, upaya itu gagal terjadi karena Kolesnikova berhasil merobek paspor sehingga tidak bisa melewati perbatasan Ukraina-Belarus.
Kolesnikova merupakan salah satu tokoh besar dalam gerakan oposisi sebulan terakhir memprotes hasil pemilu 9 Agustus 2020, yang dimenangkan Presiden Alexander Lukashenko.
Kelompok oposisi menuding Lukashenko, yang telah berkuasa 26 tahun, bertindak curang dalam pemilu itu sehingga mendapatkan suara 80 persen.
Sumber: