Rusia Minta Data Medis dari Jerman Sebelum Selidiki Kasus Alexei Navalny

Kamis, 10 September 2020 14:00 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memanggil duta besar Jerman pada Rabu karena Jerman memanfaatkan kasus peracunan Alexei Navalny untuk mendiskreditkan Moskow. Rusia juga menuntut Jerman untuk segera menyerahkan data medis tentang penyakit Navalny.

"Protes keras disampaikan kepada duta besar sehubungan dengan tuduhan dan ultimatum yang tidak berdasar...sekaligus tuduhan Berlin yang jelas-jelas untuk mendiskreditkan negara kami di panggung internasional," kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip dari Reuters, 10 September 2020.

Rusia mengatakan kepada duta besar Jerman bahwa Rusia mengharapkan tanggapan atas permintaan pada 27 Agustus sebelumnya untuk sejumlah informasi, termasuk semua data medis, biomaterial, hasil pemeriksaan, dan sampel uji untuk dipelajari dan diverifikasi.

Sebelumnya, Jerman mengatakan bahwa Navalny, kritikus Presiden Vladimir Putin, diracuni dengan agen saraf Novichok yang langka. Namun, Moskow mengatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang kuat Alexei Navalny diracun oleh Kremlin, yang mendorong seruan Barat untuk memberi sanksi baru kepada Moskow.

Wakil juru bicara pemerintah Jerman Martina Fietz mengatakan pihaknya telah melakukan semua yang diperlukan untuk membantu menjawab permintaan Rusia. Dia juga mengatakan kasus Navalny sekarang menjadi masalah peradilan.

Advertising
Advertising

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan Rusia perlu melihat informasi medis yang tepat dan menunjukkan bahwa Navalny benar-benar diracuni sebelum Moskow dapat membuka penyelidikan.

Pengacara Navalny, Vyacheslav Grimaldi, mengatakan kepada stasiun televisi Jerman SWR bahwa Rusia secara aktif mencegah penyelidikan.

Grimaldi akan membawa kasus ini ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa jika jalur hukum di Rusia menemui jalan buntu.

Duta Besar Jerman untuk Rusia menghabiskan dua jam di dalam kementerian luar negeri sebelum pergi tanpa memberi komentar apapun kepada wartawan.


FERDINAND ANDRE | REUTERS

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-russia-politics-navalny-germany/russia-says-germany-exploiting-navalny-illness-demands-medical-data-idUKKBN2601SY

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya