Donald Trump Sebut Virus Corona Lima Kali Lebih Mematikan dari Flu

Kamis, 10 September 2020 11:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengadakan kampanye di Bandara Regional Smith Reynolds di Winston-Salem, North Carolina, AS, 8 September 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pernah mengatakan kepada jurnalis senior Bob Woodward, bahwa virus corona (Covid-19) lima kali lebih mematikan daripada flu.

Pernyataan Trump diungkap dalam buku "Rage" oleh Boob Woodward yang dibuat berdasarkan serangkaian wawancara dengan Donald Trump dari 5 Desember 2019 hingga 21 Juli 2020. Wawancara tersebut direkam oleh Woodward dengan izin Trump, dan CNN telah memperoleh salinan dari beberapa kaset audio.

Dikutip dari CNN, 10 September 2020, Donald Trump mengatakan kepada Woodward bahwa dia ingin mengecilkan virus corona.

"Saya masih suka mengecilkan virus itu, karena saya tidak ingin membuat panik," ujar Trump.

Menurut laporan CNN dan The Washington Post, Trump mengetahui virus corona berbahaya pada awal Februari.

Advertising
Advertising

"Luar biasa," kata Trump kepada Woodward, menambahkan bahwa virus corona mungkin lima kali "lebih mematikan" daripada flu.

"Virus itu menyebar di udara," kata Trump dalam rekaman wawancara 7 Februari dengan Woodward. "Penyebaran demikian selalu lebih sulit daripada sentuhan. Anda tidak perlu menyentuh sesuatu. Oke? Tapi udara, Anda hanya menghirup udara dan begitulah caranya menular."

"Dan itu sangat rumit. Itu sangat rumit. Itu juga lebih mematikan daripada flu berat Anda," kata Trump kepada Woodward.

Rage oleh Bob Woordward.[CNN]

Trump mengkonfirmasi pernyataan dalam buku Woodward di acara Gedung Putih Rabu sore. Dia membela tanggapannya terhadap pandemi dan menegaskan bahwa dia tidak ingin membuat panik.

Dikutip dari CNN, dalam briefing intelijen rahasia pada 28 Januari, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien memberi Trump peringatan tentang virus itu, mengatakan kepada Presiden Trump virus itu akan menjadi ancaman keamanan nasional terbesar dari kepresidenannya.

Wakil O'Brien, Matt Pottinger, sependapat, mengatakan kepada Trump bahwa virus corona bisa seburuk pandemi influenza tahun 1918, yang menewaskan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, termasuk 675.000 orang Amerika. Pottinger memperingatkan Trump bahwa penyebaran tanpa gejala telah terjadi di Cina. Trump diberi tahu bahwa 50% dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Saat itu, ada kurang dari selusin kasus virus corona yang dilaporkan di AS.

Pejabat Gedung Putih tidak menyadari bahwa kutipan dari buku Bob Woodward akan diterbitkan pada Kamis.

Pejabat Gedung Putih juga tidak memiliki salinannya, sehingga mereka tidak tahu apa lagi isinya, menurut sumber Gedung Putih kepada CNN.

Sementara calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, menuduh Presiden Donald Trump pada hari Rabu mengkhianati rakyat Amerika, dengan mengatakan dia secara sadar berbohong dengan merahasiakan dan meremehkan bahaya virus corona, yang dia sebut sebagai "kelalaian" dalam tugas.

Dengan beberapa minggu tersisa hingga pemilihan presiden 3 November, berita tentang komentar Trump kembali memusatkan perhatian pada upaya presiden Republik untuk memerangi Covid-19, yang menurut Partai Demokrat terlalu sedikit dan terlambat.

"Dia tahu, dan sengaja mengecilkannya. Lebih buruk lagi, dia berbohong kepada rakyat Amerika," kata Biden dalam pidatonya di Michigan, dikutip dari Reuters.

"Itu melalaikan tugas, aib," katanya.

Amerika Serikat menderita jumlah kematian akibat virus corona tertinggi di dunia. Kematian mencapai angka 190.000 pada Rabu bersama dengan lonjakan kasus baru virus corona di Midwest dan negara bagian seperti Iowa dan South Dakota, yang menjadi titik panas baru penyebaran Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir.

Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/09/09/politics/bob-woodward-rage-book-trump-coronavirus/index.html

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election/citing-new-book-biden-accuses-trump-of-betraying-americans-on-coronavirus-idUKKBN26034J

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-trump-book/trump-says-he-minimized-coronavirus-didnt-want-to-create-panic-woodward-book-idUKKBN2602U1

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

23 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

4 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

9 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya