Menteri Jerman Ragukan Pemberian Sanksi Kepada Rusia Terkait Alexei Navalny

Selasa, 8 September 2020 16:49 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perekonomian Jerman, Peter Altmaier, meragukan rencana negaranya menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait kasus Alexei Navalny. Hal itu menyusul makin kuatnya desakan terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2 dengan Rusia.

Altmaier menegaskan bahwa pernyataannya bukan menandakan ia tidak peduli dengan kasus Alexei Navalny. Menurutnya, percobaan pembunuhan terhadap Alexei Navalny tetaplah hal yang pengecut. Namun, Ia ingin memastikan bahwa sanksi apapun yang diambil tidak menjadi hal yang kontraproduktif.

"Kita perlu mengklarifikasi kembali soal apa yang ingin dicapai dengan sanksi ini. Apakah ini hanya sekedar upaya untuk menghukum atau untuk mencapai sesuatu yang lebih positif," ujar Altmaier, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 8 September 2020.

Peter Altmaier melanjutkan, berdasarkan pengalamannya di politik, sanksi cenderung direspon dengan sikap politik yang lebih keras. Itulah kenapa, kata ia, dirinya meragukan pemberian sanksi kepada Rusia akan efektif.

"Saya tidak tahu apakah ada kasus di mana sebuah negara berubah sikap karena dikenai sanksi," ujar Peter Altmaier menegaskan.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus asal Rusia yang tengah dirawat di Jerman karena percobaan pembunuhan dengan Novichok. Ia diyakini diracun oleh Rusia mengingat Alexei Navalny adalah oposisi yang vokal melawan Kremlin dan Novichok dikembangkan sejak zaman Uni Soviet.

Berbagai sanksi untuk Rusia tengah dipertimbangkan apabila mereka terbukti benar mencoba membunuh Alexei Navalny. Dari Jerman, sanksi yang tengah ditimbang adalah penghentian proyek pipa gas Nord Stream 2 yang sudah 90 persen rampung dan melintang dari Rusia.

Kepala Asosiasi Bisnis Jerman Timur, Michael Harms, enggan berkomentar soal apakah proyek Nord Stream 2 layak diberhentikan untuk menghukum Rusia. Namun, menurut dia, sudah terlalu sulit apabila proyek itu ingin dihentikan.

"Secara legal juga sulit. Segala perizinan aman dan kontraknya bersifat mengikat di lima negara," ujar Harms mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link: https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-nordstream/german-economy-minister-sceptical-about-russia-sanctions-idUSKBN25Z0LX?il=0

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

23 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

5 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya