4 Negara Meminta Pertanggungjawaban Rusia Atas Kasus Alexei Navalny

Kamis, 3 September 2020 16:00 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 11 Desember 2018. Alexei Navalny saat itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk. Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman, tanpa ragu, memastikan bahwa Alexei Navalny diracun. Kritikus yang vokal menentang Pemerintah Rusia tersebut, menenurut hasil tes di lab, diracun menggunakan Novichok. Novichok sendiri adalah racun syaraf yang kerap digunakan intelijen Rusia untuk mengeliminasi target-targetnya.

Temuan baru tersebut tak ayal menimbulkan reaksi keras dari berbagai negara. Mayoritas negara mengecam penggunaan racun tersebut dan meminta mereka yang mencoba membunuh Alexei Navalny ditindak. Berikut berbagai reaksi negara, termasuk Rusia, yang telah dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber, Kamis, 3 September 2020.

1. Prancis
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengecam apa yang terjadi pada Alexei Navalny. Menurutnya, adanya percobaan pembunuhan terhadap Navalny dengan racun Novichok adalah hal yang tak bertanggungjawab dan mengejutkan.

"Kami mengutuk siapapun yang berani melakukan tindakan tidak bertanggung jawab dan mengerikan kepada Alexei Navalny," ujar Jean-Yves Le Drian, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 3 September 2020.

"Mengetahui status politik Alexei Navalny dan Rusia, adanya serangan kepadanya menimbulkan berbagai pertanyaan. Pemerintah Rusia bertanggungjawab meresponnya," ujarnya menambahkan.

2. Inggris
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mendesak Pemerintah Rusia untuk menjelaskan apa yang terjadi terhadap Alexei Navalny. Menurutnya, apa yang terjadi pada Navalny benar-benar mengerikan.

"Kami sendiri pernah menghadapi langsung dampak dari racun Novichok di Inggris, Rusia harus bisa menjelaskan perkara ini. Kami akan bekerjasama dengan rekan-rekan internasional untuk memastikan ada keadilan untuk Navalny," ujar Boris Johnson.

3. Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel mengecam percobaan pembunuhan terhadap Alexei Navalny dengan racun Novichok. Ia pun menyebut Navalny sebagai korban tindak kriminal.

"Ada upaya untuk membungkamnya dan saya, atas nama Pemerintah Jerman, mengutuk tindak pidana tersebut," ujar Merkel menegaskan. Merkel menambahkan bahwa dirinya sudah memberi tahu NATO dan Uni Eropa perihal temuannya untuk membuka kemungkinan kerjasama investigasi.

Angela Merkel tidak memberikan penjelasan soal adanya permintaan dari Kejaksaan Rusia untuk berbagi data soal Alexei Navalny.

4. Amerika
Senada dengan negara-negara lainnya, Pemerintah Amerika mengecam apa yang terjadi pada Alexei Navalny. Menurut Pemerintah Amerika, percobaan pembunuhan terhadap Navalny sunggug tak bertanggung jawab.

"Kami akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk meminta pertanggungjawaban dari Rusia," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, John Ulyot yang membuka kemungkinan sanksi terhadap Rusia.

Pemerintah Amerika menambahkan bahwa Rusia berhak membela diri atas reaksi keras yang dilancarkan berbagai negara. Namun, tidak dengan Novichok.

5. Rusia
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan siap kooperatif dan membantu investigasi terkait percobaan pembunuhan terhadap Alexei Navalny. Namun, kata Peskov, mereka yang akan menginvestigasi harus bersikap terbuka, saling berbagi data dan temuan dengan Rusia.

"Kami memastikan siap dan tertarik untuk bekerjasama menginvestigasi kasus Alexei Navalny, termasuk bertukar data soal ini dengan Jerman," ujar Peskov yang bersikeras bahwa investigasi awal oleh Rusia tidak menemukan jejak Novichok di tubuh Navalny.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

News link: https://www.aljazeera.com/news/2020/09/crime-world-leaders-react-navalnvy-poisoning-200902173337346.html

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

14 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya