Pandemi Corona Memburuk, Korea Selatan Perluas Pembatasan Sosial

Sabtu, 22 Agustus 2020 19:58 WIB

Anggota kelompok sipil konservatif berunjuk rasa di jalan selama protes anti-pemerintah, ketika kekhawatiran atas gelombang baru kasus virus corona (Covid-19) meningkat, di pusat kota Seoul, Korea Selatan, 15 Agustus 2020. [REUTERS / Kim Hong -Ji]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan memperketat aturan pembatasan sosial virus Corona. Hal tersebut untuk merespon pandemi yang memburuk beberapa hari terakhir, terutama di Seoul.

Adapun aturan pembatasan sosial yang akan diterapkan adalah kebijakan tingkat dua. Dalam tingkatan ini, pertemuan publik dalam skala besar tidak diperbolehkan. Selain itu, ibadah berjamaah juga tidak diperbolehkan, diikuti dengan penutupan tempat hiburan seperti karaoke, restoran, kafe internet, dan klub malam.

"Jika kami tidak menerapkan tingkat ini sesegera mungkin, maka wabah ini akan berkembang dalam skala yang lebih besar. Prioritas kami adalah mengendalikan penyebaran virus Corona sebaik mungkin," ujar Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Hingga berita ini ditulis, Korea Selatan tercatat memilki 17.002 kasus dan 309 korban meninggal akibat virus Corona. Angka tersebut sudah menghitung penambahan kasus terbaru dalam 24 jam terakhir, 332 orang. Dikutip dari Reuters, sudah beberapa hari terakhir Korea Selatan mendapatkan penambahan kasus baru sebanyak tiga digit.

Untuk mengendalikan pandemi virus Corona, Pemerintah Korea Selatan menyiapkan tiga tingkatan pembatasan sosial. Tingkat pertama adalah yang paling ringan di mana hampir semua kegiatan usaha diperbolehkan buka asal protokol kesehatan dipenuhi. Sementara itu, tingkat tiga adalah yang paling berat di mana baik sekolah maupun tempat usaha diharuskan tutup.

"Jika kami terapkan pembatasan sosial tingkat tiga, kami khawatirkan hal itu akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan ekonomi warga kami," ujar kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Kwon Jun-wook.

Di luar pembatasan sosial yang diperketat, Kwon Jun-wook menambahkan bahwa Pemerintah Korea Selatan juga telah mengontak Gilead untuk memastikan ada cukup suplai Remdesivir bagi Korea Selatan. Stok yang ada saat ini cukup untuk menangani 143 pasien di 35 rumah sakit.

Di bulan Juni, Pemerintah Korea Selatan telah meminta Gilead untuk menyediakan obat anti-viral Remdesivir, untuk perawatan 5000 pasien virus Corona.

Selain meminta Gilead untuk menambah stok Remdesivir, Pemerintah Korea Selatan juga sempat berencana menambah jumlah dokter yang bertugas di lapangan. Namun, hal itu ditentang para tenaga medis dan dokter aktif. Menurut mereka, jumlah yang ada sekarang sudah mencukupi, hanya perlu mendapat tunjangan dan alokasi yang lebih baik.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

5 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya