TEMPO.CO, Seoul – Otoritas kesehatan Korea Selatan telah melakukan sekitar 1,7 juta tes Covid-19 sejak awal tahun.
Saat ini, jumlah total kasus Covid-19 di sana mencapai 16,346 kasus dengan jumlah korban meninggal 307 orang.
Baca Juga:
Pemerintah Korea Selatan telah melarang pertemuan tatap muka di dalam gereja di Seoul menyusul merebaknya kasus baru harian Covid-19.
Otoritas melacak ada klaster Corona di Sarang Jeil Church, yang terletak di Seoul Utara.
“Pemerintah Korea Selatan juga melarang buka sejumlah lokasi dengan risiko tinggi transmisi Covid-19 seperti kelab malam, bar karaoke, dan kafe internet,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 20 Agustus 2020.
Korea Selatan menjadi salah satu negara di luar Cina yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak awal tahun.
Saat itu, pemerintah menerapkan mekanisme pelacakan kontak yang intensif dan pengetesan medis untuk mengontrol wabah Corona ini.
Belakangan terjadi beberapa lonjakan kasus baru Covid-19 di Seoul, yang menyebar ke 9 kota di sana.
Korea Times melansir ada kasus baru Covid-19 dari 15 kota dan provinsi. Ini memicu kekhawatiran kasus Corona ini telah menyebar ke seluruh negeri.
Otoritas Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea atau KCDC mengatakan jumlah kasus baru harian Covid-19 mencapai hari ketujuh sebanyak tiga digit atau 288 kasus.
Jumlah ini turun dari sehari sebelumnya yang tercatat sebanyak 297 kasus baru. Menurut KCDC, jika jumlah kasus baru Covid-19 terus bertambah maka pemerintah bakal menerapkan aturan jarak sosial atau social distancing tertinggi yaitu Fase 3.
Ini artinya, pemerintah akan menutup sekolah, meminta karyawan bekerja dari rumah dan membatasi pertemuan maksimal 10 orang untuk menekan jumlah kasus baru Corona.