Kepala Pemerintahan Hong Kong Tidak Sakit Hati Diberi Sanksi oleh AS

Selasa, 18 Agustus 2020 18:42 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengenakan masker wajah untuk mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19), saat menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 31 Juli 2020. [REUTERS / Lam Yik]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, mengaku tidak sakit hati dikenai sanksi individu oleh Pemerintah Amerika. Ia bahkan menyatakan bahwa sanksi tersebut tidak terlalu mengganggunya.

"Meski ada beberapa hal yang mengganggu urusan pribadi, saya tidak memasukkan hati masalah sanksi tersebut. Kami akan tetap melakukan apa yang terbaik bagi rakyat," ujar Carrie Lam, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 18 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, Amerika menjatuhkan sanksi individu kepada Carrie Lam dan sejumlah pejabat pemerintahannya. Alhasil, mereka tidak lagi bisa berpergian ke Amerika ataupun mengakses aset dan properti yang berada di sana.

Sanksi itu sendiri diberikan sebagai respon atas disahkannya UU Keamanan Nasional Hong Kong oleh pemerintahan setempat dan Parlemen Cina. Regulasi tersebut diklaim Hong Kong dan Cina untuk menangani upaya pengkhianatan, subversi, terorisme, kolusi, ataupun intervensi asing. Hukumannya, maksimal, penjara seumur hidup.

Amerika memandang UU Keamanan Nasional Hong Kong sebagai pembungkaman kebebasan berpendapat. Di sisi lain, menghilangkan otonomi yang dimiliki Hong Kong. Kenyataannya, Hong Kong memang menggunakannya untuk itu saat memperkarakan belasan caleg dari kelompok oposisi jelang pemilu.

Carrie Lam melanjutkan bahwa pemerintahannya akan tetap mempromosikan Hong Kong ke bisnis asal Amerika. Di saat bersamaan, dirinya ingin memastikan tetap bisa menjual produk Hong Kong ke Amerika. Hal itu menyusul kebijakan baru dari pemerintah Amerika bahwa produk dari negara bekas persemarkmuran Inggris itu harus dinyatakan "Made in China".

Carrie Lam menyatakan bahwa administrasinya akan mengurusnya. Saat ini, pemerintahannya tengah mengajukan komplain ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena Cina dan Hong Kong memiliki keanggotaan terpisah di organisasi tersebut

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

41 menit lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya