Setelah Bertahun-tahun Diprotes, Perusahaan Jerman Ganti Merek Sambal Rasis

Reporter

Antara

Senin, 17 Agustus 2020 16:46 WIB

Merek sambal rasis Zigeunersauce produksi perusahaan Knoor, anak perusahaan Unilever, Jerma [[AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perusahaan makanan terkemuka di Jerman, Knoor berencana mengganti nama merek sambal rasis setelah bertahun-tahun menuai protes.

Knoor akan mengubah nama mereka sambal rasis Zigeunersauce atau gypsy sauce menjadi Paprika Sauce Hungarian Style.

"Nama sambal gipsi dapat diintepretasikan negatif, kami telah memutuskan memberi sambal Knoor kami dengan nama baru," kata Unilever dalam pernyataanya sebagaimana dilansir The Associated Press, 16 Agustus 2020.

Knoor merupakan salah satu perusahaan di bawah bender Unilever.

Dalam beberapa minggu lagi, sambal pedas yang disukai keluarga Jerman ini akan muncul dengan nama baru.

Advertising
Advertising

Ternyata sejumlah kelompok hak-hak sipil sudah bertahun-tahun menyerukan agar Knoor mengubah nama merek sambalnya. Namun Knoor menolaknya pada tahun 2013.

Pergantian nama merek sambal Knoor ini dipicu debat di masyarakat internasional mengenai rasisme.

Kata Zigenuer merupakan ungkapan Jerman untuk merendahkan kelompok minoritas Roma dan Sinti yang telah tinggal di Eropa selama berabad-abad. Namun mereka masih mengalami diskriminasi di Eropa.

Kelompok minoritas Roma dan Sinti hidup hidup di bawah garis kemiskinan dan terpinggirkan tanpa akses yang adil di bidang pendidikan, pekerjaan, atau kesempatan untuk naik ke level lebih tinggi di masyarakat Eropa.

Ironisnya, kelompok masyarakat Roma dan Sinti telah memprotes bahwa sambal itu bukan berasa dari makanan tradisional mereka. Selama bertahun-tahun mereka menuntut agar nama merek sambal Jerman itu dihapus.

Dengan keputusan baru ini, Ketua Dewan Pusat Roma dan Sinti Jerman menyambut keputusan Knoor untuk tidak lagi menggunakan kata itu dalam bumbu masaknya.

Berita terkait

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

9 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

43 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

43 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

44 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya