Koran Australia Dikritik Karena Komik Rasis Joe Biden dan Kamala Harris

Sabtu, 15 Agustus 2020 10:30 WIB

Kandidat presiden dan wapres dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris terlihat di panggung selama acara kampanye perdana sejak Biden menunjuk Harris sebagai pasangannya, di Sekolah Menengah Alexis Dupont di Wilmington, Delaware, AS, Rabu, 12 Agustus 2020. Sebelum ditetapkan sebagai cawapres, Kamala Harris adalah satu dari 11 kandidat yang diseleksi oleh Joe Biden beberapa pekan terakhir. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Koran The Australian, yang dimiliki oleh News Corp, dihujani kritik karena memuat komik strip rasis tentang Joe Biden dan Kamala Harris. Dalam komik yang dibuat oleh Johannes Leak tersebut, Joe Biden ditampilkan menyebut Kamala Harris sebagai gadis kecil berkulit cokelat.

"Saatnya menyembuhkan negara yang terpecah belah karena rasisme ini. Oleh karenanya, saya berikan kalian gadis kecil berkulit cokelat ini sementara saya istirahat," ujar karikatur Joe Biden dalam komik yang dimuat pada The Australian edisi Jumat, 14 Agustus 2020.

Komik strip menyindir beberapa hal terkait majunya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres Amerika November nanti. Pertama adalah soal usia Joe Biden.

Komikus Johannes Leak membuat komik strip di harian The Australian di mana Joe Biden menyebut Kamala Harris sebagai gadis kecil berkulit cokelat. (Sumber: Johannes Leak, The Australian)

Joe Biden, saat ini, diketahui berusia 77 tahun. Apabila dirinya memenangkan Pilpres Amerika, maka dirinya akan mulai memimpin di usia 78 tahun. Hal itu menjadikannya sebagai Presiden Amerika tertua dalam sejarah. Itulah kenapa, ketika seleksi cawapres ia lakukan, muda dan gesit menjadi pertimbangan Joe Biden dalam memilih Kamala Harris.

Hal lain yang disindir komik itu tentu adalah ras Kamala Harris. Kamala Harris adalah cawapres dengan latar belakang India-Afrika pertama. Tim sukes Joe Biden, pasca insiden pembunuhan George Floyd, menyarankannya untuk mencari cawapres dari kalangan minoritas.

Tak butuh lama bagi komik strip Joe Biden - Kamala Harris tersebut untuk diprotes. Politisi Partai Buruh Australia, Andrew Giles, menyebut komik strip yang ada sebagai produk visual yang kasar dan rasis.

Sementara itu, Jaksa Agung Mark Dreyfus menyarankan redaksi The Australian untuk segera minta maaf. "Jika mereka masih memiliki rasa malu dan hati nurani, maka mereka sebaiknya meminta maaf dan jangan mengulang kesalahan itu lagi," ujarnya.

Pemimpin Redaksi The Australian, Christopher Dore, merasa tidak ada yang salah terhadap komik Joe Biden dan Kamala Harris. Ia malah menyebutnya sebagai produk yang akurat karena ucapan Joe Biden yang dipakai mengutip ucapan asli.

"Ucapan soal gadis kecil berkulit coklat tersebut diucapkan sendiri oleh Joe Biden, bukan oleh Johannes. Dia menyebutnya ketika mengumumkan Kamala Harris sebagai cawapres," ujar Christopher Dore. Dore menambahkan bahwa komik dari Johannes Leak dibuat untuk menyindir politik identitas.

Pembelaan Dore tak sepenuhnya akurat. Ketika Joe Biden memperkanalkan Kamala Harris sebagai cawapresnya di Pilpres Amerika, ia tidak menyebutnya sebagai gadis kecil berkulit cokelat.

"Pagi ini, di seluruh Amerika, gadis kecil - terutama yang berkulit hitam dan cokelat di mana kerap diremehkan di komunitas - mungkin akan melihat diri mereka dengan cara baru, bahwa mereka bisa menjadi wakil presiden," ujar Joe Biden di hari pengumuman Kamala Harris.

Hingga berita ini ditulis, perwakilan Joe Biden dan Kamala Harris enggan berkomentar.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya