TEMPO.CO, Jakarta - Cawapres Amerika yang akan mendampingi Joe Biden, Kamala Harris, langsung menggunakan kampanye pertamanya untuk menyerang inkumben Presiden Donald Trump. Menurutnya, Donald Trump tidak berkompeten sebagai Presiden Amerika dan tidak pantas untuk kembali memimpin di periode berikutnya.
Salah satu hal yang ditekankan oleh Kamala Harris untuk menunjukkan tidak kompetennya Donald Trump adalah penanganan COVID-19 (Virus Corona). Menurut Kamala Harris, Donald Trump terlalu menyepelekan virus Corona dan hasilnya adalah jutaan orang menjadi pasien dan perekonomian Amerika jatuh.
"Dia mendapat warisan salah satu ekspansi ekonomi terbesar dari masa pemerintahan Barack Obama dan Joe Biden. Dan, seperti yang dia lakukan terhadap hal lainnya, dia merusaknya," ujar Kamala Harris sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 13 Agusts 2020.
"Itulah hal yang terjadi ketika kita memilih orang yang sesungguhnya tidak kompeten untuk memimpin. Sekarang kondisi negara kita kacau balau dan reputasinya buruk di mata internasional," ujar Kamala Harris menegaskan.
Hingga berita ini ditulis, Amerika masih menjadi negara paling terdampak virus Corona. Amerika tercatat memiliki 5,3 juta kasus dan 169 ribu orang meninggal akibat virus Corona.
Korban pandemi virus Corona yang tak tertangani dengan baik bukan warga Amerika saja, tetapi juga perekonomiannya. Pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Amerika anjlok 32,9 persen. Angka tersebut enam kali lipat lebih parah dibandingkan kuartal pertama yang minus 5 persen.
Penurunan yang tajam tersebut tak lepas dari daya beli dan konsumsi yang menurun selama pandemi mulai dari konsumsi rumah tangga hingga belanja pemerintah. Hal itu diperburuk dengan jumlah lapangan kerja yang menipis.
Donald Trump belum memberikan tanggapan atas pernyataan Kamala Harris. Namun, kemarin, ia menyebut Kamala Harris sebagai perempuan yang kasar dan pembohong. Ia mengacu pada sikap Kamala Harris yang anti legalisasi ganja namun mengklaim sempat menikmati ganja.
ISTMAN MP | CNN