Kisah Kamala Harris Sebagai Cawapres Biden Bermula Dari Video Call

Kamis, 13 Agustus 2020 11:41 WIB

Virus Corona membuat capres Joe Biden hanya bisa mewawancarai Kamala Harris via video call. Namun, itu jadi awal dari keputusan menjadikannya cawapres

TEMPO.CO, Jakarta - Rabu kemarin waktu Amerika, Joe Biden dan Kamala Harris untuk pertama kalinya tampil bersama sebagai pasangan capres dan cawapres Amerika. Kesempatan itu mereka gunakan untuk menyampaikan berbagai hal, mulai dari alasan kenapa maju bersama hingga kritik terhadap pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump.

Bagaimana Kamala Harris berakhir menjadi cawapres Joe Biden berawal dari video call. Dikutip dari CNN, Kamis, 13 Agustus 2020, Joe Biden mewawancarai Kamala Harris beberapa kali via video call untuk menyakinkan dirinya adalah figur yang tepat.

Sebelum ditetapkan sebagai cawapres, Kamala Harris adalah satu dari 11 kandidat yang diseleksi oleh Joe Biden beberapa pekan terakhir. Selain Kamala Harris, kandidat lainnya adalah Keisha Lance Bottoms, Karen Bass, Tammy Duckworth, dsb. Karena sulit bagi Joe Biden untuk menemui kesebelas kandidat itu satu persatu, akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan metode video call.

Menurut pengakuan sejumlah orang di sekitar Joe Biden, Kamala Harris tidak pernah benar-benar muncul sebagai kandidat yang menonjol. Oleh karenanya, mereka kaget ketika mengetahui Joe Biden condong ke perempuan berdarah Afrika-India tersebut. Ternyata, kata mereka, Biden tidak hanya sekedar melihat kompetensi, tapi juga familiarity. Apalagi, Kamala Harris berteman dengan mendiang anak Joe Biden, Beau.

"Biden merasa familiar dengan senator California itu karena keduanya sempat berjuang bersama di proses primary (seleksi kandidat) juga. Ketika keduanya bertemu secara virtual, keduanya langsung merasakan keterikatan," ujar seorang sumber.

Senator Kamala Harris digandeng Joe Bidden sebagai calon wakil presiden Amerika dalam pemilihan presiden November 2020. [CNN]


Lewat beberapa pertemuan virtual dengan Kamala Harris, Joe Biden semakin mantap dengan pilihannya. Latar belakang minoritas, rekam jejak, serta pengalaman Kamala Harris mengikuti kampanye nasional menjadi nilai lebih di matanya. Hal itu diperkuat lobi dari simpatisan Kamala Harris yang berusaha menjaga nama baiknya. Sebagaimana diketahui, Kamala sempat menyebut Biden seorang rasis.

"Jika kita ingin melewati krisis Amerika saat ini, kita perlu bersatu dan bergotong royong. Kamala memahami hal tersebut," ujar Joe Biden menegaskan pilihannya.

Keputusan Joe Biden disampaikan kepada Kamala Harris lagi-lagi via video call. Hal itu dilakukan kurang lebih 90 menit sebelum pengumuman pada hari Selasa kemarin. Keputusan itu disampaikan dalam bentuk pertanyaan kepada Kamala Harris, "Apakah kamu siap bekerja? Apakah jawabannya Ya?".

Kamala Harris menjawab, "Jawabannya jelas Ya, saya siap untuk mulai bekerja dengan mu, untuk mu. Saya merasa sangat terhormat," ujar Kamala Harris.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya